Pembagian Ilmu Ekonomi dan Contohnya Ilmu ekonomi adalah salah satu ilmu yang sangat penting dan berguna dalam kehidupan. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dan terbatas untuk mencapai tujuan tertentu. Ilmu Ekonomi mencakup pembahasan yang luas, dalam hal ini menurut Alfred W. Stonier dan Douglas C. Hagues ilmu ekonomi terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, ilmu ekonomi terapan, dan ilmu ekonomi teori. Ketiga kelompok ilmu ekonomi ini berbeda satu sama lain namun tetap saling berhubungan. 1. Ilmu Ekonomi Deskriptif Ilmu ekonomi deskriptif adalah ilmu ekonomi yang bersifat deskripsi dalam arti bahwa ilmu ekonomi ini memaparkan data-data yang bisa menggambarkan berbagai fakta dan fenomena ekonomi yang terjadi di masyarakat. Melalui ilmu ekonomi deskriptif, kita bisa mengkaji dan menganalisis segala gambaran, kondisi, dan fakta-fakta apa saja yang sebenarnya terjadi di dalam suatu lingkup perekonomian. Karena ilmu ekonomi deskriptif bersifat deskripsi maka segala data yang dikumpulkan harus benar-benar merupakan data yang valid yang menggambarkan data yang sebenarnya ada dilapangan. Selain itu juga harus tersusun secara sistematis, bisa itu dalam bentuk angka, kurva, grafik, dan sebagainya. Salah satu contoh badan yang menerapkan ilmu ekonomi diskriptif adalah Badan Pusat Statistik BPS. 2. Ilmu Ekonomi Terapan Ilmu ekonomi terapan adalah ilmu ekonomi yang menekankan pada pemanfaatan ekonomi secara praktis oleh individu ataupun kelompok dalam mengambil sebuah kebijakan, standar, ataupun pedoman yang bertujuan untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu. Salah satu contoh dari ilmu ekonomi terapan adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan di perusahaan, permbankan, dan sebagainya. 3. Ilmu Ekonomi Teori Ilmu ekonomi teori adalah ilmu ekonomi yang menjelaskan berbagai masalah ekonomi yang terjadi dengan cara membedahnya berdasarkan pengertian, hubungan sebab akibat, dan cara kerja dari suatu sistem perekonomian. Secara umum, ilmu ekonomi teori terbagi menjadi dua, yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi juga artikel terkait berikut ini Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro 1 Ekonomi Mikro Kata mikro berarti kecil atau sempit. Jadi ekonomi mikro dapat diartikan sebagai ilmu ekonomi kecil atau sempit. Apabila ditinjau dari pola serta ruang lingkup analisisnya, teori ekonomi mikro bisa diartikan sebagai satu bidang ilmu ekonomi yang mambahas atau mempelajari bagian-bagian kecil individual dari keseluruhan kegiatan sebuah perekonomian. Masalah pokok yang dianalisis dalam teori ekonomi mikro ialah bersubungan dengan bagaimana cara memakai faktor-faktor produksi yang ada secara efektif dan efisien agar dapat mencapai kemakmuran yang masyarakat maksimum. Analisis tersebut didasari atas pemikiran 1 Kebutuhan serta keinginan masyarakat tidak terbatas sementara 2 Kemampuan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan masyarakat tersebut sangat terbatas. Teori ekonomi selalu bermula pada persepsi bahwa faktor-faktor produksi yang ada selalu sepenuhnya digunakan. Keadaan tersebut memicu masyarakat untuk menemukan cara yang paling efektif dan efisien dalam menggunakan faktor-faktor produksi tersebut. Ada beberapa aspek yang dipelajari dalam teori ekonomi mikro, yaitu a Interaksi di Pasar Barang Dalam aspek ini kegiatan di dalam suatu pasar barang, misalnya pasar cengkeh atau kopi. Sebuah perekonomian merupakan gabungan dari beberapa jenis pasar, termasuk di dalamnya pasar barang. Teori ekonomi mikro tidak menjelaskan operasi secara keseluruhan pasar tersebut secara bersamaan. Melainkan dalam mendeskrifsikan bagaimana suatu pasar beroperasi dan berfungsi, teori ekonomi mikro menjelaskan mengenai bagaimana suatu interaksi antara penjual dan pembeli di pasar barang. b Tingkah Laku Penjual dan Pembeli Dalam analisis tingkah laku penjual dan pembeli, teori ekonomi mikro diawali pada dua pemisalan, yakni 1 Para penjual dan pembeli melaksanakan kegiatan ekonomi secara rasional. 2 Para pembeli akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasan yang mungkin dapat diperolehnya, sementara para penjual berusaha untuk memaksimalkan keuntungan yang mungkin juga dapat diperolehnya. c Interaksi di Pasar Faktor Produksi Pada interaksi dipasar faktor produksi, yang dianalisis adalah interaksi antara penjual dan pembeli didalam pasar faktor produksi. Individu-individu merupakan sebagai pemilik faktor-faktor produksi, sementara penjual sangat memerlukan faktor-faktor produksi tersebut untuk dapat melakukan kegiatan produksi barang dan jasa. Interaksi antara penjual dan pembeli faktor produksi didalam pasar faktor produksi akan menentukan harga faktor produksi serta jumlah faktor produksi yang akan dipakai. Oleh karena itu yang di maksud dengan teori ekonomi mikro ialah teori yang mempelajari tentang perilaku ekonomi seseorang dalam pengambilan keputusan perorangan atau individu. 2 Ekonomi Makro Teori ekonomi makro merujuk pada analisis tentang kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian dari sudut pandang yang berbeda dari teori ekonomi mikro. Dimana analisis ekonomi makro lebih cendrung pada analisis secara agregat terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Sifat analisis ekonomi makro lebih umum dan tidak menaruh perhatian pada kegiatan ekonomi yang dilakukan dalam unit-unit kecil perekonomian. Sebagai contoh, pada teori ekonomi makro dalam melakukan analisis kegiatan pembeli, yang dianalisis bukanlah perilaku seorang pembeli saja melainkan keseluruhan pembeli yang ada dalam perekonomian yang bersangkutan. Begitu juga dalam melakukan analisis tingkah laku produsen, yang dianalisis bukanlah kegiatan seorang produsen saja melainkan kegiatan keseluruhan produsen dalam sebuah perekonomian yang bersangkutan. Oleh karena itu, teori ekonomi makro merupakan teori yang menanalisis dan mempelajari kegiatan ekonomi secara agregat keseluruhan. Contohnya, mencakup masalah-masalah berikut ini a Penentuan Kegiatan Perekonomian Hal ini berhubungan dengan sampai dimana suatu perekonomian dapat menghasilkan barang dan jasa. Menurut pandangan ahli ekonomi yaitu Keynes, analisis ekonomi makro menunjukkan bahwa tingkat kegiatan dalam suatu perekonomian ditentukan oleh berapa besar pengeluaran agregat keseluruhan dalam perekonomian. Analisis ekonomi makro merincikan pengeluaran agregat keseluruhan pada 4 komponen, antara lain sebagai berikut 1 Pengeluaran rumah tangga konsumsi 2 Pengeluaran pemerintah 3 Pengeluaran perusahaan investasi 4 Ekspor dan impor b Masalah Pengangguran dan Inflasi Setiap masyarakat sangat berharap agar pengeluaran agregat dapat mencapai tingkat yang dibutuhkan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh tanpa adanya inflasi, walaupun mungkin tujuan tersebut cukup susah untuk dicapai. Secara umum pengeluaran agregat keseluruhan sebenarnya lebih rendah dibadingkan dengan yang dibutuhkan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh. Keadaan seperti itu akan menimbulkan pengangguran. Dalam waktu tertentu ada masanya permintaan agregat akan melebihi kemampuan perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Sehingga berakibat pada kenaikan harga atau inflasi. c Peranan Kebijakan Pemerintah Peran kebijakan pemerintah sangat penting dalam mengatasi masalah inflasi dan pengangguran. Pemerintah dapat menempuh langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut, yang secara umum langkah tersebut dibedakan menjadi dua, antara lain kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal adalah upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengubah struktur dan jumlah pajak serta pengeluarannya yang bertujuan untuk mempengaruhi tingkat kegiatan dalam perekonomian. Sementara kebijakan moneter adalah langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian atau bisa juga menaikan atau menurunkan suku bunga yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah perekonomian yang dihadapi.
Ruanglingkup ekonomi mikro juga melibatkan interaksi pasar dengan faktor produksi, dimana penjual memiliki produk untuk memenuhi kebutuhan faktor produksi yang dilakukannya dengan cara menjadi pembeli juga. Sedangkan pembeli atau konsumen kemudian membutuhkan uang untuk bisa terus memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. 4. Teori Nilai GunaApakah Anda mengetahui istilah ekonomi mikro? Masih banyak yang belum dapat membedakan antara cabang ekonomi mikro dan makro, bahkan beberapa masih menganggap istilah ini merupakan hal yang sama. Maka dari itu, mari kita simak bahasan mengenai ekonomi mikro dan pengaruhnya terhadap dalam kehidupan perekonomian dibawah ini! Daftar Isi Apa Itu Ekonomi Mikro? Ciri-ciri Ekonomi Mikro Perbedaan antara Ekonomi Mikro dan Makro Contoh Kebijakan Kesimpulan Apa Itu Ekonomi Mikro? Ekonomi mikro adalah jenis cabang studi ekonomi yang membahas tentang perilaku pengambilan keputusan suatu perusahaan mengenai kiat-kiat terkait dengan sumber daya mereka. Mikro ekonomi berasal dari kata mikro yang artinya kecil, sehingga skala pembahasannya juga kecil dan detail. Ekonomi mikro bertujuan untuk memungkinkan untuk menemukan faktor-faktor yang berkontribusi pada pengambilan keputusan dan potensi dampaknya terhadap pasar umum. Biasanya permasalahannya berkaitan dengan harga, permintaan dan penawaran barang. Ekonomi mikro berurusan dengan unit individu, seperti perusahaan dan rumah tangga untuk membeli berbagai barang dan jasa dan kegiatan ekonomi lainnya. Dijelaskan juga mengenai kondisi pasar serta fenomena-fenomena kegagalan pasar yang dapat terjadi. Pada intinya, ekonomi mikro adalah bagian dari perusahaan dan individu dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan aspek ekonomi. Sumber Ciri-ciri Ekonomi Mikro Ekonomi mikro memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakan analisis teori ini berbeda dengan jenis teori lain, cirinya antara lain adalah Interaksi di pasar barang Pasar dapat diartikan yaitu tempat pertemuan antara pembeli dan penjual yang dapat menimbulkan interaksi permintaan demand dan penawaran supply. Jika sudah terjadi interaksi seperti ini kita dapat mengkategorikan kegiatan ini sebagai salah satu dari ciri-ciri ekonomi mikro. 2. Perilaku penjual dan pembeli Ciri-ciri berikutnya ialah perilaku penjual dan perilaku pembeli yang sama sama menginginkan keuntungan dan kepuasan dengan maksimal. Analisis ekonomi mikro memiliki lingkup yang relatif kecil dan banyak membahas mengenai aktivitas individual. Oleh karena itu, wajar jika kita membahas mengenai kepentingan individual, bukan kepentingan komunal. Maksud dari kepentingan individual disini adalah bagaimana setiap orang mencapai kepuasan/keuntungan maksimal atau bisa juga dibilang maximum profit dan maximal utility. 3. Interaksi di pasar faktor produksi Teori ini pada umumnya, bahasan utamanya mengenai alokasi sumber daya yang optimal, teori pengambilan keputusan yang paling efektif dan efisien, bagaimana mendapatkan utilitas maksimal, dan memberikan manfaat paling besar. Dalam kasus ini, dari sisi konsumen memiliki faktor produksi untuk memenuhi kebutuhannya, sedangkan produsen memiliki barang kebutuhan mereka namun membutuhkan faktor produksi yang menyebabkan mereka memiliki keterkaitan satu sama lain. Lengkapi Form Berikut Ini dan Dapatkan Demo Software HashMicro GRATIS! Perbedaan antara Ekonomi Mikro dan Makro Meskipun kedua cabang ekonomi ini terdengar cukup selaras dengan pengucapannya dan memiliki keterkaitan dan saling bergantung satu sama lain, namun mereka jelas memiliki perbedaan yang cukup berbeda. Perbedaan ekonomi mikro dan makro adalah mikro lebih mengenai studi tentang individu dan keputusan bisnis, sedangkan ekonomi makro melihat keputusan negara dan pemerintah. Mikro mempelajari mengenai suatu individu atau perusahaan mengenai keputusannya dalam bisnis mengenai alokasi sumber daya, dan harga, permintaan, dan pasokan barang. Sebaliknya, ekonomi makro, mempelajari perilaku suatu negara dan bagaimana kebijakannya berdampak pada ekonomi secara keseluruhan dan menganalisis seluruh industri dan ekonomi, bukan individu atau perusahaan tertentu. Konsep ini mencoba menjawab pertanyaan mengenai tingkat inflasi atau faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Anda dapat mengidentifikasi beberapa perbedaannya melalui Aspek kajian Kajiannya bertujuan untuk memahami pola upah, pendapatan, perilaku konsumen, pengeluaran, mekanisme pasar, kebijakan perusahaan, dan dampak yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan. Sedangkan ekonomi makro menganalisis bagaimana peningkatan atau penurunan ekspor neto berdampak pada neraca modal suatu negara, pendapatan negara atau bagaimana produk domestik bruto PDB terpengaruhi oleh tingkat pengangguran. 2. Konsep dasar Anda dapat dapat membedakan perbedaan ekonomi mikro dan makro melalui konsep dasar teori mereka masing masing. Mikro menggunakan teori seperti teori produksi, teori harga, dan teori distribusi. Tetapi jika untuk makro, ia cenderung untuk menggunakan beberapa kebijakan lain dalam analisis ekonomi makro misalnya, ekspektasi inflasi pengeluaran, penerimaan, pinjaman pada tingkat pemerintah kebijakan fiskal, pengangguran, kemungkinan inflasi dan deflasi serta kebijakan moneter. 3.. Tujuan analisis Ekonomi mikro maupun makro tentunya mempunyai tujuan analisis yang cukup berbeda. Tujuan analisis mikro lebih tentang bagaimana perusahaan dapat memaksimalkan produksi dan kapasitasnya sehingga dapat bersaing dengan lebih baik dan mencapai sebuah keuntungan. Analisis makro ekonomi, di sisi lain, cenderung berfokus pada analisis dampak kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan, baik domestik maupun internasional. Sumber Contoh Kebijakan Untuk lebih jelasnya lagi, di bawah ini merupakan contoh ekonomi mikro yang bisa anda lihat dari sisi perekonomian Permintaan Permintaan adalah kisaran jumlah barang maupun jasa yang pembeli minta dalam waktu tertentu dan tingkat harga tertentu. Jadi ketika harga barang atau jasa mengalami kenaikan, permintaan akan menurun. Sebaliknya ketika harga barang dan jasa tengah mengalami kenaikan, permintaan akan naik. Hal ini dikarenakan konsumen akan memanfaatkan momentum untuk mendapatkan barang dan jasa dengan harga yang lebih rendah. 2. Penawaran Contoh ekonomi mikro selanjutnya adalah penawaran. Penawaran merupakan kegiatan untuk menyediakan barang dan jasa untuk ditawarkan kepada produsen dalam tingkat harga dan waktu tertentu. Teori ini berbanding terbalik dengan teori permintaan karena semakin rendah harga suatu barang atau jasa, semakin turun jumlah yang akan produsen tawarkan. 3. Perilaku konsumen dan produsen Konsumen dan produsen akan memiliki ciri khas tersendiri ketika memasuki kegiatan ekonomi. Produsen akan memikirkan bagaimana cara agar produksi mencukupi kebutuhan para konsumen. Di sisi lain, konsumen akan melakukan pertimbangan untuk memilih mana barang ataupun jasa yang mereka rasa paling cocok dengan kebutuhannya. 4. Harga Harga mempengaruhi jalannya kegiatan perekonomian karena merupakan alat ukur suatu barang dan jasa. Ukuran harga mempengaruhi seluruh pihak dalam kegiatan perekonomian yang tengah terjadi. 5. Biaya Biaya berkaitan cukup erat dengan perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa. Maka dari itu, suatu perusahaan akan selalu berusaha agar biaya produksi tidak lebih tinggi dari hasil dari penjualan mereka guna memperoleh manfaat yang lebih banyak. 6. Pasar Inilah tempat terjadinya seluruh kegiatan ekonomi terjalin untuk melakukan transaksi jual-beli dan tempat interaksi antar konsumen dan produsen. Seiring berjalannya waktu, pasar tidak harus hanya dilakukan secara tatap muka namun kegiatan juga melalui online. Selama adanya kegiatan tawar-menawar, jual-beli dan adanya peran konsumen dan produsen bersatu dalam suatu tempat dapat dikatakan sebagai suatu pasar. Kesimpulan Teori ekonomi mikro bertujuan menganalisis kegagalan suatu keputusan, memunculkan analisis rasional serta memunculkan hasil analisis secara teoritis yang memungkinkan pasar persaingan sempurna yang tentunya masih mengenai perilaku ekonomi individu baik mengenai perilaku konsumen, perilaku produsen maupun pasar. Teori ini sangat berperan dalam memprediksi hingga merancang strategi suatu perusahaan kedepannya dalam mempermudah suatu perusahaan dalam memahami perilaku, kemauan dan kebutuhan konsumen. Maka dari itu, akan sangat mempermudah para produsen untuk mempunyai sistem Procurement dalam proses kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan kebutuhan dan pasokan barang atau jasa nya. HashMicro dengan mudah bisa membantu bisnis mencapai pasar persaingan sempurna melalui sistem software Procurement kami yang terbaik. Selain itu, kami juga memiliki software CRM Sales, dimana anda dapat melakukan penjualan dengan lebih cerdas, cepat, dan efektif, serta meningkatkan produktivitas tim penjualan Anda dengan Sales Software berbasis web terlengkap dari HashMicro. Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Victo GlendI am the head of digital marketing and a professional who often publishes informative posts. I frequently compose news stories, press releases, blog posts, technical, cloud, marketing, advice, financial, and business strategies.
- Эшаւէս лε ሠшիс
- Լинէքጨбሜж ቯፖ
- Кቱн жувсаλезих ес
- О ազамէճιծоክ τ а
- Елէռοծօ ቨհе
TeoriEkonomi Mikro. Teori ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari variabel ekonomi dalam ruang lingkup yang kecil. Misalnya perusahaan, perilaku konsumen, permintaan, penawaran, dan lain sebagainya. Adanya ekonomi mikro bertujuan untuk menemukan faktor yang ikut berkontribusi dari sebuah keputusan dan dampaknya terhadap pasar secara umum
Ekonomi mikro sering juga ditulis mikroekonomi adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjual-belikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama ceteris paribus. Figures - uploaded by M. Elfan KaukabAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by M. Elfan KaukabContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Mikroekonomi Dr. M. Elfan Kaukab, MFP, CMA, CHRA, CRBC. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Wonosobo BAB I BIDANG STUDI ILMU EKONOMI HAL-HAL YANG DITERANGKAN Masalah pokok perekonomian dan kebutuhan untuk membuat pilihan Definisi ilmu ekonomi dan bentuk analisisnya Sifat-sifat teori ekonomi dan alat-alat analisis dalam ilmu ekonomi Peranan ahli-ahli ekonomi dalam kebijakan ekonomi Ruang lingkup analisis mikroekonomi dan makroekonomi 1. Ilmu ekonomi sebagai suatu bidang studi yang mulai berkembang sejak abad ke 18, yaitu era Adam Smith, seorang pemikir dari Inggris yang menulis buku dengan judul An Inquiry into the Nature and Canses of the Wealth of Nations. Adam Smith dapat dipandang sebagai Bapak Ilmu Ekonomi. 2. Pada setiap waktu masyarakat akan menghadapi berbagai masalah ekonomi. Hal itu timbul sebagai akibat dari masalah kelangkaan. Dalam setiap masyarakat akan timbul ketidakseimbangan di antara kehendak keinginan manusia, yang tidak terbatas jumlahnya, dengan kemampuan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang jumlahnya terbatas. Ketidakseimbangan ini menimbulkan masalah untuk membuat pilihan. 3. Kehendak manusia dipenuhi dengan mengonsumsi barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut terdiri dari barang cuma-cuma seperti air hujan dan keindahan alam dan barang ekonomi seperti baju dan pendidikan. Untuk menghasilkan barang ekonomi diperlukan faktor-faktor produksi, yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan. 4. Semenjak perkembangan lebih dari dua abad yang lalu berbagai bidang studi ilmu ekonomi telah berkembang. Oleh sebab itu tidaklah mungkin mendefinisikan ilmu ekonomi berdasarkan pada bidang studi yang diliputinya yaitu bidang yang telah menganalisis berbagai aspek dari kehidupan ekonomi domestik dan ekonomi dunia. Adalah lebih praktis untuk mendefinisikan ilmu ekonomi berdasarkan pada masalah pokok yang dianalisisnya, yaitu masalah kelangkaan yang ditimbulkan oleh keinginan manusia yang tidak terbatas, manakala kemampuan faktor-faktor produksi untuk memenuhi kehendak tersebut terbatas. 5. Berdasarkan pada masalah pokok yang dihadapai setiap perekonomian, ilmu ekonomi selalu didefinisikan sebagai berikut Suatu studi tentang bagaimana manusia, secara individu dan secara kelompok masyarakat, membuat pilihan dalam menggunakan sumber yang terbatas sehingga ia dapat untuk memenuhi secara maksimal. 6. Analisis dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi 3 golongan 1 ekonomi deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya berlaku dalam ekonomi; 2 teori ekonomi, yaitu memberikan gambaran umum mengenai kegiatan ekonomi yang berlaku dan sifat hubungan di antara berbagai variabel ekonomi; 3 ekonomi terapan teori kebijakan ekonomi yaitu analisis yang menerangkan bagaimana berbagai masalah ekonomi perlu diatasi. Dua nalisis pertama dapat pula digolongkan sebagai ekonomi positif positive economics yaitu memberikan gambarang yang sebenarnya mengenai peristiwa yang berlaku. Sedangkan ekonomi terapan teori kebijakan ekonomi digolongkan sebagai ekonomi normatif normative economics oleh karena analisisnya meliputi bukan saja pemikiran rasional dari penganalisisnya, tetapi juga keyakinan pribadinya mengenai masalah yang berlaku dan cara mengatasi masalah tersebut value judgement 7. Untuk memahami pola dari berbagai aspek kegiatan perekonomian, berbagai teori ekonomi telah dikembangkan. Melalui teori-teori ini seseorang akan dapat memahami ciri dari kegiatan ekonomi yang berlaku dan bagaimana ciri pertalian dari berbagai kegiatan ekonomi. Teori ekonomi meliputi empat unsur sebagai berikut 1 menentukan batasan/asumsi agar peristiwa yang diterangkan dalam teori akan terwujud, 2 menentukan vriabel-variabel ekonomi yang akan dianalisis, 3 menentukan hipotesis yang menerangkan sifat hubungan dari variabel-variabel yang dianalisis, dan 4 membuat ramalan tentang bentuk peritiwa ekonomi yang akan wujud. 8. Analisis dalam ekonomi tidak terbatas kepada uraian deskriptif mengenai kegiatan ekonomi yang berlaku. Teori ekonomi biasanya menggunakan empat alat analisis berikut 1 uraian mengenai sifat hubungan di anatara dua atau beberapa variabel ekonomi, 2 data yang berbentuk angka-angka yang menggambarkan hubungan sifat tersebut, 3 gambaran secara grafik mengenai sifat hubungan tersebut , dan 4 persamaan matematik yang menjelaskan sifat hubungan di antara berbagai variabel. Seterusnya analisis yang menerangkan peristiwa-peristiwa yang berlaku selalu menggunakan data statistik mengenai berbagai kegiatan ekonomi. 9. Teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi 2 golongan yaitu teori mikroekonomi dan makroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis hal-hal sebagai berikut 1 interaksi penjual dan pembeli di pasar barang; 2 tingkah laku pembeli dan penjual dalam melakukan kegiatan ekonomi; dan 3 interaksi penjual dan pembeli di pasaran faktor. Dalam teori makroekonomi analisis meliputi aspek berikut 1 penentuan kegiatan perekonomian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya; 2 masalah inflasi dan pengangguran dan faktor yang menyebabkannya; dan 3 bentuk-bentuk kebijakan pemerintah dalam menghadapi maslah-masalah ekonomi yang timbul. Angka Indeks suatu rangkaian angka yang ditentukan secara statistik melalui metode tertentu yang menggambarkan suatu varaibel ekonomi seperti misalnya tingkat harga pada suatu waktu tertentu dan perubahannya dari waktu ke waktu. Barang-barang benda-benda yang diwujudkan oleh manusia misal mobil atau disediakan oleh alam misal air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Faktor-faktor Produksi unsur-unsur dalam kegiatan memproduksi yang terdiri dari tenaga manusia, dengan pemikirannya dan benda-benda-yang diciptakan oleh alam seperti tanah atau oleh manusia seperti peralatan pabrik yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. Hipotesis suatu rumusan yang menyatakan sifat hubungan di antara suatu variabel ekonomi dengan satu atau beberapa variabel ekonomi lainnya. Jasa-jasa berbagai bentuk pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dihasilkan oleh alam misal pantai yang indah atau dihasilkan dalam kegiatan produksi oleh faktor-faktor produksi. Keahlian Keusahawanan Kewirausahaan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengorganisasi dan menggunakan faktor-faktor lain dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. Kebutuhan Masyarakat Barang dan jasa yang diciptakan dalam kegiatan memproduksi dalam suatu negara/masyarakat dan akan dibeli oleh individu-individu yang menginginkannya. Kelangkaan/Kekurangan keadaan yang tidak seimbang yang berlaku dalam setiap masyarakat, yaitu keadaan dimana barang dan jasa yang dapat dihasilkan oleh faktor produksi yang tersedia jauh lebih rendah dari pada yang dibutuhkan masayarakat. Makroekonomi salah satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis tentang kegiatan ekonomi yang berlaku dalam negara melalui analisis yang bersifat menyeluruh agregat bagian kecil dari keseluruhan kegiatan dalam perekonomian. Mikroekonomi salah satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis tentang kegiatan ekonomi yang berlaku dengan cara melihat bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan dalam perekonomian. Modal ditinjau sebagai salah satu dari faktor produksi, modal diartikan sebagai peralatan-peralatan fisikal yang digunakan oleh peruasahaan-perusahaan untuk mewujudkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Pernyataan Normatif pandangan atau analisis seseoarang mengenai kegiatan dan kebijakan ekonomi yang bukan saja dibuat secara rasional tetapi juga dipengaruhi oleh “value judgement” penganilis tersebut. Pernyataan Positif pandangan atau analisis seseorang mengenai bentuk kegiatan sebenarnya berlaku dalam perekonomian. Tanah salah satu bentuk faktor produksi, yaitu benda yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat, tanah meliputi juga kekayaan alam atau benda lain yang dikandungnya. Misalnya laut juga dapat dipandang sebagai faktor produksi. Tenaga/Buruh Bagian dari penduduk suatu negara yang dapat digunakan dengan faktor produksi lain untuk melakukan kegiatan produktif dan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masayarakat. Di berbagai negara, yang tergolong sebagai tenaga buruh adalah penduduk yang berumur di antara 15 sampai 64 tahun. Variabel ekonomi Data ekonomi misalnya harga atau kuantitas barang yang diproduksi yang dihubungkan dengan data ekonomi lainnya untuk menjelaskan atau mengetahui sifat hubungan di antara kedua data ekonomi tersebut. Setiap data ekonomi dapat digolongkan sebagai variabel apabila data itu dihubungkan dengan data ekonomi lainnya untuk menerangkan sifat hubungannya. BAB 2 POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN HAL-HAL YANG DITERANGKAN Uang, perdagangan, dan spesialisasi Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi Sirkulasi aliran pendapatan dalam ekonomi pasar Mekanisme pasar sebagai pengatur kegiatan ekonomi Kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah 1. Perekonomian berdasarkan pada tingkat kemajuannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu perekonomian subsisten dan perekonomian modern. Dalam perekonomian subsisten yang sangat primitif, uang tidak digunakan dalam tukar menukar dan perdagangan dilakukan dengan cara barter. Dalam perekonomian subsisten yang sangat primitif tidak dilakukan spesialisasi dalam kegiatan ekonomi. Setiap keluarga rumah tangga menghasilkan barang yang diperlukan. 2. Perekonomian modern memiliki sifat yang sangat bertentangan dengan perekonomian subsisten. Dalam perekonomian modern uang digunakan sebagai alat untuk melakukan tukar menukar di mana uang digunakan untuk memperlancar kegiatan perdagangan. Kegiatan perdagangan yang lebih modern akan menciptakan spesialisasi yaitu setiap pelaku kegiatan ekonomi membatasi kegiatannya pada suatu kegiatan tertentu. 3. Sebagai akibat dari spesialisasi, dalam perekonomian modern terdapat pemisahan yang jelas di antara berbagai pelaku kegiatan ekonomi, terutama pelaku di antara pekerja dengan golongan pengusaha. Spesialisasi menimbulkan 3 kebaikan utama yaitu 1 mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, 2 mempertinggi efisiensi memroduksi, dan 3 mendorong perkembangan teknologi. 4. Berdasarkan fungsi kegiatan ekonomi yang dijalankannya, pelaku kegiatan ekonomi dalam setiap negara dibedakan menjadi 3 golongan perusahaan, rumah tangg, dan pemerintah. Perusahaan berfungsi sebagai produsen barang dan jasa yang diperlukan rumah tangga, pemerintah, dan perusahaan lain. Untuk menghasilkan barang dan jasa pemilik usaha akan menggunakan faktor-faktor produksi yang lain. Rumah tangga merupakan penyedia faktor-faktor produksi dan sebagai konsumen dari barang dan jasa. Sedangkan pemerintah bertindak sebagai pengatur kegiatan ekonomi dan produsen barang dan jasa yang tidak dapat dihasilkan oleh pihak swasta. 5. Dalam analisis ekonomi, khususnya dalam mikroekonomi, selalu dimisalkan pemerintah tidak mempengaruhi kegiatan ekonomi. Dengan demikian kegiatan ekonomi hanya ditentukan oleh interaksi di antar perusahaan dan rumah tangga. Perekonomian yang demikian dinamakan perekonomian pasar bebas. Dalam perekonomian pasar bebas, perusahaan dan rumah tangga berinteraksi di dua pasar pasar barang dan pasar faktor-faktor produksi. 6. Perekonomian pasar bebas memiliki beberapa ciri yang baik yaitu 1 pasar memberi informasi yang lebih tepat, 2 pasar merangsang kegiatan produksi, 3 pasar menggalakkan masyarakat mengembangkan keahliannya, 4 pasar meningkatkan efisiensi penggunaan barang dan faktor produksi, dan 5 pasar memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjalankan kegiatan yang disukainya. 7. Di samping melihat kebaikan sistem pasar bebas, para ahli ekonomi telah menyadari beberapa kelemahan perekonomian pasar bebas yaitu 1 kebebasan yang tak terbatas menindas golongan tertentu, 2 kegiatan ekonomi sangat tidak stabil, 3 dapat menimbulkan ketidaksetaraan dan monopoli, 4 terdapat beberapa jenis barang yang tidak akan diproduksi dalam sistem pasar bebas, dan 5 kegiatan pasar dapat menimbulkan eksternalisasi yang negatif. 8. Menyadari adanya beberapa kelemahan dari sistem pasar bebas, diberbagai negara pemerintah akan selalu campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Tujuan campur tangan ini terutama adalah untuk mengatasi kelemahan sistem pasar bebas. Campur tangan pemerintah dapat dibedakan dalam 3 bentuk 1 membuat peraturan-peraturan, 2 menjalankan kegiatan ekonomi tertentu, dan 3 menjalankan kebijakan fiskal dan moneter. Pasar barang tempat di mana perusahaan dan rumah tangga berinteraksi untuk melakukan jual beli barang yang dihasilkan dalam masyarakat. Pasar faktor tempat di mana perusahaan dan rumah tangga berinteraksi untuk meminta dan menawarkan faktor-faktor produksi, rumah tangga menawar, tanah modal, dan keusahawanan. Perusahaan akan menggunakan faktor-faktor tersebut. Pemerintah badan-badan pemerintah yang diberi tugas untuk membuat peraturan dalam mengatur kegiatan ekonomi, melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter, dan melakukan kegiatan produktif tertentu. Perdagangan barter kegiatan perdagangan yang biasanya dilakukan dalam perekonomian subsisten yang primitif di mana perdagangan dilakukan dalam bentuk pertukaran barang di antara orang yang memiliki dan yang membutuhkan. Uang belum digunakan sebagai alat tukar. Perekonomian modern perekonomian yang sudah maju di mana kegiatan ekonomi bertumpu pada sektor industri dan jasa, dan menjalankan kegiatan ekonomi dengan cara yang efisien dan mencapai tingkat produktivitas yang tinggi. Perekonomian pasar suatu sistem ekonomi di mana kegiatan produksi dan konsumsi diatur melalui interaksi di antara penjual pembeli di pasar barang. Dalam sistem ini penggunaan faktor-faktor produksi juga diatur melalui interaksi perusahaan dan rumah tangga di pasar faktor-faktor produksi. Perekonomian subsisten suatu masyarakat yang primitif yang kegiatan perekonomiannya sangat terbatas dan setiap rumah tangga melakukan kegiatan produksi untuk digunakan dalam keluarganya dan tidak diperdagangkan. Perekonomian uang sistem ekonomi di mana tingkat spesialisasi sudah sangat tinggi, para pekerja menerima pendapatan berupa uang dan akan digunakan untuk jual beli barang dan jasa. Perusahaan pelaku kegiatan ekonomi yang fungsi utamnya adalah memproduksi barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. Golongan pengusaha akan mengembangkan perusahaan dan mereka akan menggunakan keahlian keusahawanan mereka dan faktor produksi lainnya untuk memproduksi barang dan jasa tersebut. Rumah tangga pelaku kegiatan yang fungsi utamanya meliputi; 1 menyediakan faktor produksi untuk digunakan oleh perusahaan, 2 menggunakan pendapatan yang diperoleh untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan. Sirkulasi aliran pendapatan grafik diagram yang menunjukkan aliran pendapatan dan pembelanjaan yang wujud di antara pelaku-pelaku kegiatan ekonomi terutama antara perusahaan dan rumah tangga. Spesialisasi ciri utama dari kegiatan perekonomian pasar yang modern di mana setiap pelaku kegiatan ekonomi menjalankan kegiatan tertentu dan mendapatkan pendapatan dari kegiatan tersebut. Pendapatan tersebut akan digunakan untuk membeli barang berbagai kebutuhannya. BAB 3 MASALAH EKONOMI DAN SISTEM PEREKONOMIAN HAL-HAL YANG DITERANGKAN Tiga masalah pokok perekonomian Membentuk kurva batas kemungkinan produksi Kurva kemungkinan produksi dan masalah perekonomian Pengangguran dan kelesuan pertumbuhan ekonomi Sistem-sistem perekonomian Penyelesaian masalah ekonomi dalam berbagai sitem ekonomi 1. Dalam analisis ekonomi, kebutuhan untuk membuat pilihan yang timbul sebagai akibat ketidakseimbangan di antarakeinginan masyarakat dengan kemampuan faktor produksi untuk memenuhi keinginan tersebut, diterangkan lebih lanjut dengan persoalan berikut a. Apakah barang dan jasa yang harus diproduksi? b. Bagaimana barang dan jasa tersebut diproduksi? c. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi? 2. Dalam analisis ekonomi diterangkan lebih lanjut dengan menggunakan kurva kemungkinan produksi. Dengan menggunakan kurva tersebut dapat diterangkan hal-hal berikut; 1 sampai di mana kemampuan faktor produksi menghasilkan barang dan jasa, 2 bagaimana masayarakat akan membuat pilihan terhadap barang yang akan diproduksi, 3 bagaimana perkembangan faktor produksi dan perkembangan teknologi akan memepengaruhi perkembangan kemampuan masyarakat untuk memproduksi, 4 apakah efek dari ketidakmampuan masyarakat dalam menggunakan faktor produksi secara efisien. 3. Melalui kurva kemungkinan produksi dapat ditunjukkan bahwa setiap masyarakat tidak dapat memperoleh semua barang yang mereka inginkan. Oleh sebab itu mereka harus membuat pilihan. Dengan menggunakan faktor produksi yang tersedia sektor produksi dapat menghasilkan berbagai kombinasi barang yang dapat diproduksi. Pilihan masyarakat yang dinyatakan dalam interaksi masyarakat dan para penjual di pasar barang akan memenentukan jenis dan jumlah barang yang dihasilkan dalam perekonomian. Dan ciri distribusi pendapatan di antara berbagai faktor produksi akan menentukan jenis dan jumlah berbagai golongan masyarakat. 4. Pertambahan faktor produksi dan kemajuan teknologi akan mengembangkan perekonomian dan menambah kemampuan perekonomian tersebut menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masayarakat. Dengan demikian melalui pertambahan faktor produksi dan kemajuan treknologi kemakmuran masyarakat akan dapat ditingkatkan. 5. Setiap masyarakat menyelesaikan ketiga masalah pokok dalam perekonomian dengan cara yang berbeda. Hal itu bergantung pada sistem ekonomi yang digunakan perekonomian tersebut. Dalam analisis ekonomi sistem ekonomi dibedakan menjadi 3 bentuk perekonomian pasar bebas, perekonomian perencanaan pusat, dan perekonomian campuran. Setiap sistem ini menyelesaikan tiga masalah pokok dalam perekonomian “apa”, “bagaimana”, dan “untuk siapa” dengan cara yang berbeda. 6. Dalam perekonomian pasar bebas, faktor produksi dimiliki oleh pihak swasta dan mereka memiliki kebebasan untuk menggunakannya. Sektor perusahaan akan menggunakan dengan cara paling efisien dan memberikan keuntungan yg maksimal. Sistem perekonomian pasar bebas mencapai tujuan tersebut melalaui interaksi di antara pengusaha dan pembeli perusahaan dan rumah tangga di dalam pasaran. Mekanisme akan memberi petunjuk dalam usaha masyarakat untuk menyelesaikan masalah “apa”, “bagaimana”, dan “untuk siapa”. 7. Dalam sistem perencanaan pusat, semua faktor produksi dan unit-unit produksi dimiliki oleh pemerintah. Melalui perencanaan pusat akan menentukan penggunaaan faktor produksi yang tersedia dan alokasinya ke berbagai unit produksi. Sebagai implikasi dari pengaturan ekonomi seperti ini, persoalan “apa”, “bagaimana” , dan “untuk siapa” diselesaikan oleh perencanaan pusat. Konsumen rumah tangga tidak mempunyai hak dalam menentukan barang yang diinginkan dan perlu diproduksi. 8. Kebanyakan negara dalam praktiknya menggunakan sistem perekonomian campuran yaitu pengaturan kegiatan ekonomi sebagaian besar ditentukan oleh pasar bebas mekanisme pasar, dan sebagain lainnya diatur dan dilakukan oleh pemerintah. Batas kemungkinan produksi production possibilities frontier produksi yang dapat diciptakan masyarakat pada suatu periode tertentu apabila faktor produksi sepenuhnya digunakan dan tingkat teknologi tidak berubah. Biaya kesempatan opportunity cost jumlah kuantitas suatu barang yang harus dikurangi produksinya untuk meningkatkan produksi satu unit barang lain dalam konteks analisis kurva kemungkinan produksi. Secara umum konsep ini berarti pilihan lain yang terbaik yang perlu dilepaskan untuk melakukan suatu kegiatan lain. Kemajuan teknologi perkembangan teknik dalam produksi dan cara-cara memproduksi, perbaikan peralatan yang digunakan dalam proses produksi, peningkatan dalam kemahiran pekerja dan perbaikan dalam pengurusan perusahaan yang menyebabkan sejumlah faktor produksi yang sama dapat menghasilkan jumlah produksi yang lebih besar. Kurva kemungkinan produksi suatu kurva yang menggambarkan kombinasi dua barang yang dapat dihasilkan oleh sejumlah faktor produksi tertentu yang dapat diubah kombinasinya, apabila dimisalkan faktor produksi tersebut sepenuhnya digunakan dan tingkat teknologi tidak berubah. Perekonomian pasar bebas organisasi kegaitan ekonomi suatu masyarakat/negara di mana penentuan kegiatan ekonomi sepenuhnya ditentukan oleh interaksi di antara produsen dan rumah tangga konsumen di pasaran. Dalam sistem ini dimisalkan tidak terdapat pemerinah atau pemerintah tidak mempengaruhi dan menjalankan kegiatan ekonomi. Perekonomian perencanaan pusat suatu sistem pengaturan kegiatan ekonomi di mana tanah, unit produksi, dan seluruh peralatan produksi dimiliki oleh pemerintah. Oleh sebab itu sebagain besar kegiatan ekonomi direncanakan dan diatur oleh pemerintah. Dengan demikian pemerintah memegang peranan yang besar dalam menyelesaikan persoalan ekonomi yang pokok, yaitu “apa”, “bagaimana”, dan “untuk siapa”. Hak individu untuk menejalankan kegiatan ekonomi sangat terbatas. BAB 4 PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESEIMBANGAN PASAR HAL-HAL YANG DITERANGKAN Teori permintaan dan kurva permintaan. Pengaruh faktor bukan harga terhadap permintaan. Teori penawaran dan kurva penawaran. Pengaruh faktor bukan harga terhadap penawaran. Keseimbangan permintaan dan penawaran, dan perubahannya. 1. Apakah barang yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya? Interaksi di antara penjual dan pembeli di pasar barang akan dapat memecahkan masalah ini. Untuk memberi gambaran tentang ciri interaksi tersebut perlu dipelajari teori permintaan, teori penawaran, dan penentuan keseimbangan di pasar. 2. Terdapat beberapa faktor yang menentukan permintaan masyarakat atas suatu barang. Faktor yang terpenting adalah tingkat harga barang tersebut. Teori permintaan menerangkan sifat hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang diminta. Hukum permintaan mengatakan semakin rendah harga suatu barang, semakin banyak kuantitas barang yang diminta. Berdasarkan pada hukum permintaan ini secara grafik dapat digambarkan kurva permintaan. 3. Di samping tingkat harga, permintaan atas sesuatu barang ditentukan pula oleh beberapa faktor lain. Yang terpenting diantaranya adalah harga barang lain, pendapatan para pembeli, distribusi pendapatan, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk, dan ekspektasi tentang keadaan di masa depan. Perubahan atas faktor-faktor ini akan menggeser kurva penawaran ke kanan atau ke kiri. Pergeseran itu berarti pada setiap tingkat harga kuantitas barang yang diminta masyarakat telah mengalami perubahan. 4. Penawaran sesuatu barang di pasar ditentukan oleh beberapa faktor. Yang terpenting adalah tingkat harga barang tersebut. Hukum penawaran menyatakan semakin tinggi tingkat harga, semakin banyak kuantitas barang yang akan ditawarkan dalam pasar. Secara grafik sifat perkaitan di antara tingkat harga dan kuantitas yang ditawarkan ditunjukkan oleh kurva penawaran. 5. Di samping harga, juga terdapat beberapa faktor lain yang akan menentukan kuantitas barang yang akan ditawarkan, antara lain harga barang lain, biaya untuk memperoleh faktor produksi dan input lain, tujuan perusahaan, dan tingkat teknologi yang digunakan. Pada setiap tingkat harga, apabila faktor-faktor ini mengalami perubahan, maka kuantitas yang ditawarkan akan berubah. Perubahan berbagai faktor lain ini akan menggeser kurva penawaran. 6. Interaksi di antara permintaan dan penawaran akan menentukan keadaan keseimbangan di pasar yaitu keadaan di mana keinginan masyarakat untuk membeli adalah sama dengan keinginan produsen barang untuk menjual barangnya. Keseimbangan ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku di pasar dan kuantitas barang yang akan diperjualbelikan dan perlu diproduksikan. 7. Perubahan permintaan dan atau penawaran akan menimbulkan perubahan dalam keadaan keseimbangan. Perubahan keseimbangan ini akan mengubah tingkat harga dan kuantitas barang yang diperjualbelikan. Barang esensial Barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan setiap individu. Contohnya adalah makanan. Barang inferior Barang yang sangat rendah mutunya dan digunakan oleh golongan miskin atau yang pendapatannya sangat rendah. Semakin kaya seseorang semakin sedikit barang inferior yang dibeli dan dikonsumsinya. Barang mewah Barang yang mahal harganya dan selalu dipamerkan pemakainya. Barang ini terutama dibeli oleh golongan masyarakat yang berpendapatan tinggi. Barang netral Barang yang bukan menjadi pengganti atau penggenap barang lain dan tidak bersaingan dengan barang lain. Barang normal Terutama terdiri dari barang konsumsi tahan lama yang digunakan oleh para konsumen dalam kegiatannya sehari-hari. Contoh baju, celana, dan sepatu. Barang pelengkap Barang yang digunakan secara serentak dengan barang lain. Contoh gula adalah barang pelengkap kepada kopi dan teh. Barang pengganti Barang yang dapat menggantikan atau digantikan barang lain apabila barang penggantinya sukar diperoleh atau harganya meningkat. Gerakan sepanjang kurva penawaran Hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang ditawarkan mengalami perubahan sepanjang kurva penawaran. Perubahan seperti ini berlaku sebagai akibat perubahan harga. Gerakan sepanjang kurva permintaan Hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang diminta mengalami perubahan sepanjang kurva permintaan. Perubahan seperti ini berlaku sebagai akibat perubahan harga. Hukum penawaran Suatu dalil/rumusan yang menerangkan ciri hubungan antara tingkat harga dan kuantitas barang yang ditawarkan. Ciri hubungan tersebut adalah semakin tinggi harga, semakin banyak kuantitas yang ditawarkan. Secara grafik hubungan ini digambarkan oleh kurva penawaran. Hukum permintaan Suatu dalil/rumusan yang menerangkan ciri hubungan antara tingkat harga dan kuantitas barang yang diminta. Ciri hubungan tersebut adalah semakin tinggi harga, semakin sedikit kuantitas yang diminta. Secara grafik hubungan ini digambarkan oleh kurva permintaan. Kelebihan penawaran Suatu keadaan yang menggambarkan bahwa pada suatu tingkat harga tertentu, kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta. Kelebihan permintaan Suatu keadaan yang menggambarkan bahwa pada suatu tingkat harga tertentu, kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang ditawarkan. Keseimbangan pasar Suatu keadaan di mana pada suatu tingkat harga tertentu keinginan pembeli untuk mendapatkan barang adalah sama dengan keinginan penjual dalam menawarkan barangnya. Kelebihan permintaan dan penawaran tidak wujud, dan oleh karenanya keseimbangan tersebut akan menentukan tingkat harga yang berlaku dan kuantitas barang yang diperjualbelikan. Penawaran pasar Jumlah sesuatu barang yang disediakan oleh semua penjual dalam pasar pada berbagai tingkat harga. Permintaan pasar Jumlah sesuatu barang yang diminta semua pembeli dalam pasar pada berbagai tingkat harga. Penawaran perorangan individu Kuantitas suatu barang yang ditawarkan seorang penjual pada berbagai tingkat harga. Permintaan perorangan individu Kuantitas suatu barang yang ingin diperoleh seorang pembeli pada berbagai tingkat harga. Perubahan/pergeseran kurva penawaran Perpindahan yang sejajar yang berlaku atas kurva penawaran. Perubahan ini disebabkan oleh faktor bukan-harga yang mempengaruhi penawaran. Perubahan/pergeseran kurva permintaan Perpindahan yang sejajar yang berlaku atas kurva permintaan. Perubahan ini disebabkan oleh faktor bukan-harga yang mempengaruhi permintaan. Teori penawaran Analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan faktor-faktor yang menentukan penawaran, dan bagaimana faktor-faktor ini akan menentukan keseimbangan dan perubahan keseimbangan di pasar. Teori permintaan Analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan faktor-faktor yang menentukan permintaan, dan bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi keseimbangan di pasar. BAB 5 ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN HAL-HAL YANG DITERANGKAN Elastisitas permintaan dan koefisien elastisitas permintaan. Elastisitas permintaan sepanjang kurva permintaan. Elastisitas permintaan dan hasil penjualan. Jenis elastisitas harga yang lain. Elastisitas penawaran dan koefisien elastisitas penawaran. 1. Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai di mana setiap perubahan harga akan manimbulkan perubahan tersebut, berbeda di antara satu barang dengan barang lainnya. Ada yang menimbuklan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang perubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukkan sampai di mana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga. 2. Elastisitas permintaan menunjukkan persentasi perubahan kuantitas yang diminta sebagai akibat perubahan harga sebesar satu persen. Kuantitas yang diminta dapat berubah sebanyak satu persen, lebih besar atau lebih kecil. 3. Elastisitas permintaan dapat dibedakan pada tiga konsep berikut elastisitas pemintaan harga, elastisitas permintaan silang, dan elastisitas permintaan permintaan harga menunjukkan sampai di mana kuantitas akan mengalami perubahan apabila harga berubah. Elastisitas permintaan silang mengukur sampai di mana kuantitas akan berubah apabila harga barang lain mengalami perubahan. Sedangkan elastisitas permintaan pendapatan mengukur sampai di mana kuantitas diminta akan mengalami perubahan apabila pendapatan berubah. 4. Beberapa ciri penting dari elastisitas pemintaan harga adalah i setiap perubahan harga akan mewujudkan dua nilai elastisitas, dan untuk menghindari kelemahan ini elastisitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus titik tengah; ii sepanjang satu garis lurus nilai elastisitasnya berbeda; dan iii tingkat elastisitas dapat dibedakan kepada lima golongan elastis, tidak elastis, elastis uniter, tidak elastis sempurna, dan elastis sempurna. 5. Faktor utama yang menentukan elastisitas permintaan harga adalah i banyaknya barang pengganti yang tersedia, ii presentasi pendapatan yang dibelanjakan, dan iii jangka waktu analisis. 6. Terdapat perkaitan yang erat di antara elastisitas dan hasil penjualan. Sifat perkaitan itu ialah i apabila permintaan elastis, penurunan harga akan menambah hasil penjualan; ii sebaliknya, apabila permintaan tidak elastis, penurunan harga akan menurunkan hasil penjualan; dan iii apabila nilai elastisitas permintaan adalah satu, perubahan harga tidak mengubah hasil penjualan. 7. Elastisitas penawaran menunjukkan presentasi perubahan kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat perubahan harga sebesar satu persen. Seperti juga elastisitas permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi lima golongan elastis, tidak elastis, elastis uniter, tidak elastis sempurna, dan elastis sempurna. Faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah i sifat perubahan biaya produksi dan ii jangka waktu analisis. Elastisitas penawaran Suatu ukuran yang menggambarkan sampai di mana kuantitas yang ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat/perubahan harga. Elastisitas permintaan harga Suatu ukuran yang menggambarkan sampai di mana kuantitas yang diminta akan mengalami perubahan sebagai akibat perubahan harga. Elastisitas permintaan pendapatan Suatu ukuran yang menggambarkan sampai di mana kuantitas yang diminta akan mengalami perubahan sebagai akibat perubahan pendapatan. Elastisitas permintaan silang Suatu ukuran yang menggambarkan sampai di mana kuantitas yang diminta akan mengalami perubahan sebagai akibat perubahan harga barang lain. Koefisien elastisitas Suatu angka yang menunjukkan presentasi perubahan permintaan atau penawaran sebagai akibat perubahan sebesar satu persen ke atas faktor berikut i harga barang yang bersangkutan, ii harga barang lain, dan iii pendapatan. Tingkat elastisitas Penggolongan elastisitas kepada konsep elastisitas berikut elastisitas nilai elastisitas lebih besar dari satu, tidak elastis nilai elastisitas di antara 0 dan 1, elastisitas uniter nilai elastisitas adalah satu, tidak elastis sempurna elastisitas adalah 0 dan elastis sempurna elastisitas nilainya tak terhingga. BAB 6 APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN HAL-HAL YANG DITERANGKAN Masalah jangka panjang yang dihadapi sektor pertanian 1. Permintaan lambat pertambahannya. 2. Perkembangan teknologi pesat. Masalah fluktuasi harga yang besar dalam jangka pendek. Kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga dan pendapatan hasil pertanian. Kebijakan harga maksimum dan efeknya. Efek pajak penjualan dan subsidi terhadap harga dan jumlah barang yang dijual. 1. Analisis dengan menggunakan teori permintaan dan penawaran akan dapat membantu memahami peristiwa-peristiwa ekonomi dalam masyarakat dan faktor-faktor yang menimbulkan keadaan yang berlaku. Dalam bab ini akan diperhatikan hal-hal berikut i masalah sektor pertanian dalam jangka panjang dan jangka pendek, ii beberapa kebijakan pemerintah di sektor pertanian, dan iii efek pajak penjualan dan subsidi terhadap keseimbangan permintaan dan penawaran. 2. Dalam jangka panjang, di negara-negara maju, perkembangan sektor pertanian dipengaruhi oleh dua faktor berikut i walaupun pendapatan meningkat dengan pesat, tetapi permintaan terhadap barang pertanian sangat lambat peningkatannya; dan ii teknologi di sektor pertanian berkembang dengan pesat dan meningkatkan produktivitas. Kedua faktor tersebut menyebabkan semakin sedikit penduduk yang bekerja di sektor pertanian dan harga barang pertanian berkembang dengan lambat. 3. Permintaan dan penawaran barang-barang pertanian bersifat sangat tidak elastis. Oleh sebab itu perubahan dalam permintaan dan penawaran akan menibulkan i fluktuasi harga yang sangat tinggi, dan ii fluktuasi pendapatan petani yang yang sangat besar. 4. Masalah di sektor pertanian menimbulkan implikasi yang buruk pada taraf kemakmuran penduduk yang menjalankan kegiatan di sektor tersebut. Di samping itu perkembangan pendapatannya jauh tertinggal dengan penduduk yang bekerja di sektor lain. Untuk mengatasi persoalan ini pemerintah negara maju melakukan beberapa bentuk campur tangan yang bertujuan menstabilkan harga dan meningkatkan pendapatan para petani. Kebijakan tersebut adalah i membatasi produksi pertanian, dan ii melakukan campur tangan dalam jual beli hasil pertanian. Campur tangan dalam jual beli hasil pertanian meliputi tiga langkah berikut i menstabilkan harga pada harga keseimbangan melalui jual beli hasil pertanian, ii menetapkan harga minimum, dan iii memberikan subsidi kepada petani. 5. Campur tangan pemerintah dalam mempengaruhi harga juga dilakukan di luar sektor pertanian. Contohnya adalah kebijakan pemerintah membatasi tingkat sewa rumah di negara maju dan membatasi harga sesuatu barang seperti harga bensin. Kebijakan menekan harga ini dinamakan kebijakan harga maksimum. Apabila tidak dikendalikan atau diatur dengan baik, kebijakan harga maksimum dapat menimbulkan pasar gelap. 6. Di setiap perekonomian pemerintah akan memungut cukai penjualan dan memberi subsidi. Kedua kebijakan pemerintah tersebut akan mempengaruhi keseimbangan pasar dari barang yang harus membayar pajak penjualan atau menerima subsidi. Sebagai akibat pajak penjualan, harga meningkat dan jumlah barang yang diperjualbelikan berkurang. Kenaikan harga akan ditanggung bersama, yaitu oleh penjual dan pembeli dan dinamakan beban pajak. Subsidi akan menurunkan harga dan menambah kuantitas barang yang dijual. Subsidi akan dinikmati bersama, yaitu oleh penjual maupun pembeli. Beban pajak Bagian dari pajak penjualan yang dipungut pemerintah yang akan ditanggung oleh konsumen dan produsen. Fluktuasi harga Keadaan naik turun harga barang yang berlaku dari hari ke hari atau satu periode ke periode lainnya. Kebijakan harga maksimum Kebijakan pemerintah yang menetapkan harga suatu barang lebih rendah dari harga yang akan ditetapkan oleh interaksi di antara permintaan dan penawaran apabila mekanisme pasar dibiarkan berfungsi. Kebijakan harga minimum Kebijakan pemerintah yang menetapkan harga suatu barang lebih tinggi dari harga yang akan ditetapkan oleh interaksi di antara permintaan dan penawaran apabila mekanisme pasar dibiarkan berfungsi. Menstabilkan pendapatan Kebijakan pemerintah untuk menghindari agar pendapatan petani tidak mengalami naik turun yang besar dari waktu ke waktu dan agar tetap berada pada tingkat yang relatif tinggi. Pajak penjualan Suatu jenis pajak yang dipungut pemerintah dan dikenal sebagai pajak tak langsung yang dikenakan ketika suatu barang dijual. Subsidi Bantuan uang atau material benda yang diberikan kepada konsumen atau produsen sesuatu barang, misalnya subsidi bensin. BAB 7 TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN TEORI NILAI GUNA UTILITI HAL-HAL YANG DITERANGKAN Teori nilai guna utiliti dan pemaksimuman nilai guna. Syarat untuk mencapai kepuasan maksimum. Teori nilai guna dan permintaan. Paradoks nilai. Surplus konsumen. 1. Teori tingkah laku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen di pasaran, yaitu menerangkan sikap konsumen dalam membeli dan memilih barang yang akan dibelinya. Teori ini dikembangkan dalam dua bentuk teori utiliti dan analisis kepuasan sama. Dalam bab ini diterangkan teori utiliti dan analisis kepuasan sama diterangkan dalam bab berikut. 2. Dalam teori utiliti perlu dibedakan dua konsep utiliti total atau jumlah utiliti dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu dan utiliti marjinal-yaitu tambahan utiliti yang diperoleh dari menambah satu unit barang yang dikonsumsi. Pola konsumsi ke atas sesuatu barang dipengaruhi oleh hukum utiliti marjinal yang semakin menurun. Artinya, semakin banyak suatu barang dikonsumsi, semakin sedikit nilai utiliti marjinalnya dan pada akhirnya utiliti marjinal akan bernilai negatif. 3. Apabila seseorang hanya mengkonsumsi satu jenis barang saja, kepuasan yang maksimum akan dicapai pada ketika utiliti marjinal adalah nol dan pada waktu ini utiliti total mencapai maksimum. Apabila seseorang mengkonsumsi banyak barang, syarat pemaksimuman kepuasan adalah MUA = MUB = MUC PA PB PC Di mana MUA, MUB, dan MUC adalah harga barang A, B, dan C PA, PB dan PC adalah harga barang A, B dan C 4. Teori tingkah laku konsumen dapat menerangkan mengapa kurva permintaan menurun dari kiri atas ke kanan bawah-yaitu yang menggambarkan apabila harga turun, permintaan bertambah. Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan mengapa permintaan konsumen ke atas sesuatu barang bersifat demikian dan selanjutnya teori nilai guna dapat juga digunakan untuk mewujudkan kurva permintaan konsumen. 5. Teori nilai guna dapat pula digunakan untuk menerangkan tentang paradoks nilai, yaitu keadaan di mana beberapa jenis barang yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari seperti air dan udara harganya sangat rendah, sedangkan barang yang kurang berguna seperti berlian harganya sangat tinggi. 6. Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi suatu barang biasanya lebih tinggi dari pengorbanan pembayaran yang diperoleh untuk memperoleh barang tersebut. Perbedaan diantara keduanya dinamakan surplus konsumen. Bagaimana surplus konsumen akan wujud dapat ditunjukkan untuk kasus seorang individu dan untuk keseluruhan konsumen dalam suatu pasar barang. Efek pendapatan Pengaruh atau akibat perubahan harga sesuatu barang terhadap pendapatan riil konsumen yang menggunakan barang yang mengalami perubahan harga. Efek penggantian Perubahan cita rasa konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang apabila dibandingkan dengan barang-barang lain sebagai akibat perubahan harga barang tersebut. Hukum nilai guna marjinal Suatu rumusan yang menyatakan bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi seseorang, semakin sedikit tambahan nilai guna yang dinikmati orang tersebut. Nilai guna Kepuasan yang diterima seseorang dari mengkonsumsi suatu barang. Konsep nilai guna dibedakan kepada nilai guna total dan nilai guna marjinal. Nilai guna total adalah jumlah kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang. Nilai guna marjinal adalah tambahan kepuasan yang diperoleh dari tambahan seunit barang yang dikonsumsi. Paradoks nilai Keanehan dalam menilai barang berdasarkan harganya dengan berdasarkan manfaatnya kepada kehidupan manusia. Harga berlian tinggi tetapi manfaatnya kepada manusia rendah. Sedangkan nilai air rendah tetapi manfaatnya tinggi. Paradoks ini dapat diterangkan dengan menggunakan teori nilai guna. Surplus konsumen Kelebihan kenikmatan konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang apabila dibandingkan dengan pembayaran yang perlu dilakukan untuk memperoleh barang tersebut. BAB 8 TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA HAL-HAL YANG DITERANGKAN Kurva kepuasan sama dan peta kepuasan sama. Garis anggaran pengeluaran. Keseimbangan konsumen. Faktor-faktor yang mengubah keseimbangan konsumen. Efek penggantian dan efek pendapatan. Menentukan kurva permintaan. 1. Pendekatan kedua untuk menerangkan tingkah laku konsumen dalam mengkonsumsikan barang dinamakan analisis kurva kepuasan sama. Dalam analisis digunakan dua jenis kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran. Dengan menggunakan kedua-dua kurva ini akan ditunjukkan bahwa konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila garis anggaranpengeluaran disinggung oleh kurva kepuasan sama yang paling tinggi. 2. Kurva kepuasan sama menggambarkan kombinasi dua barang yang memberikan suatu tingkat kepuasan tertentu. Sedangkan garis anggaran pengeluaran menggambarkan kombinasi dua barang yang dapat dibeli oleh sejumlah uang tertentu. Dengan demikian, pemaksimuman kepuasan yang digambarkan adalah tingkat kepuasan maksimum dari mengkonsumsi dua barang dengan menggunakan sejumlah pendapatan tertentu. 3. Seperti dengan teori nilai guna, dalam analisis kurva kepuasan sama, dapat pula dibentuk dan dibuktikan bahwa kurva permintaan ke atas sesuatu barang berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Garis anggaran pengeluaran Suatu kurva yang berbentuk garis lurus yang menggambarkan kombinasi dua barang yang dapat dibeli oleh sejumlah tertentu pendapatan. Garis harga-konsumsi Suatu kurva yang menggambarkan perubahan kombinasi dua barang yang akan dibeli apabila tingkat harga mengalami pertambahan. Garis harga pendapatan Suatu kurva yang menggambarkan perubahan kombinasi dua barang yang akan dibeli apabila pendapatan konsumen mengalami perubahan. Keseimbangan konsumen Pencapaian kepuasan konsumen yang maksimum yang menyebebkan konsumen tidak lagi berusaha untuk menentukan gabungan barang lain yang akan digunakannya. Kurva kepuasan sama Suatu kurva yang menggambarkan gabungan kuantitas dua barang yang akan memberikan kepuasan yang sama banyaknya kepada seorang konsumen. Tingkat penggantian marjinal Jumlah sesuatu barang yang perlu diturunkan konsumsinya untuk memperoleh satu unit barang lain yang akan ditambah konsumsinya. BAB 9 TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN HAL-HAL YANG DITERANGKAN Bentuk-bentuk organisasi perusahaan. Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi. Fungsi produksi. Fungsi produksi dengan satu faktor produksi berubah. Fungsi produksi dengan dua faktor produksi berubah. 1. Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti perusahaan perseorangan, perkongsian, perseroan terbatas, perusahaan milik negara dan koperasi. Dalam teori ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak dibeda-bedakan. Semua perusahaan tersebut dinamakan firma. Firma dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang memiliki keahlian keusahawan kewirausahaan. Tenaga kerja ini akan meggunakan faktor-faktor produksi lain dan mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi. 2. Tujuan kegiatan firma adalah untuk mencapai keuntungan. Dalam menganalisis kegiatan firma untuk mencari keuntungan, periode analisis perlu dibedakan dalam dua jangka waktu jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek kebanyakan faktor-faktor produksi adalah tetap. Hanya jumlah tenaga kerja buruh yang dapat ditambah. Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat ditambah. 3. Dalam analisis mengenai kegiatan firma-firma perlu dibedakan arti firma dan industri. Firma adalah suatu unit produksi yang menghasilkan sesuatu barang. Sedangkan industri adalah semua firma yang terdapat dalam sesuatu pasar barang. 4. Sebagai langkah permulaan untuk menerangkan kegiatan firma dalam memproduksi dan mencari keuntungan, teori ekonomi menerangkan tentang fungsi produksi dalam jangka pendek. Fungsi produksi jangka pendek memisalkan hanya tenaga kerja yang dapat ditambah jumlahnya. Faktor produksi yang lain dianggap tetap. 5. Kegiatan memproduksi dalam jangka pendek dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin menurun/berkurang. Hukum ini menyatakan, pada permulaannya, pada tahap awal dari proses produksi, pertambahan seunit seorang tenaga kerja akan meningkatkan produksi marjinal. Akan tetapi pada tahap berikutnya, pertambahan seunit seorang tenaga kerja akan menambah produksi marjinal pada kuantitas yang semakin berkurang sehingga pada akhirnya produksi marjinal adalah nol. Pada tahap berikutnya produksi total akan merosot dan produksi marjinal adalah negatif. 6. Analisis mengenai kegiatan memproduksi firma dapat pula dilakukan dengan memperhatikan caranya firma memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya. Analisis memisalkan ada dua faktor produksi yang dapat diubah penggunaannya. Untuk menentukan i jumlah produksi yang maksimum; atau ii jumlah biaya yang minimum, analisis akan menggabungkan dua kurva, yaitu i isocost-atau kurva yang menunjukkan gabungan dua faktor produksi yang mengeluarkan biaya yang sama; dan ii isoquant-atau gabungan dua faktor produksi yang akan mewujudkan tingkat produksi yang sama. Analisis ini dapat menjawab dua persoalan berikut i bagaimanakah menentukan jumlah produksi yang paling maksimum dengan sejumlah biaya tertentu; dan ii untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu berapakah biaya yang paling minimum? Firma perusahaan Unit produksi dalam teori ekonomi yang berfungsi menghasilkan barang yang diperlukan konsumen/pembeli. Fungsi produksi Konsep ini dapat didefinisikan dalam dua pengertian, yaitu i hubungan di antara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi tersebut; dan ii suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan. Industri Gabungan semua firma yang menjalankan kegiatan menghasilkan suatu jenis barang tertentu. Semua firma tersebut merupakan keseluruhan penjual dalam pasar sesuatu barang. Isocost Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi, yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang, yang memerlukan biaya yang sama. Isoquant Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi yang berbeda yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Jangka panjang Suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma, yang memisalkan periode tersebut adalah cukup panjang dan memungkinkan firma-firma menambah semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya. Jangka pendek Suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma, yang memisalkan bahwa dalam periode tersebut hanya satu faktor produksi saja tenaga kerja yang jumlahnya dapat diubah-ubah. Produksi marjinal Tambahan produksi yang akan berlaku apabila seunit seorang tenaga kerja ditambah. Produksi rata-rata Pada suatu tingkat penggunaan tenaga kerja tertentu, produksi ini merupakan jumlah rata-rata yang diwujudkan oleh seorang pekerja. Nilainya dihitung dengan membagi produksi total dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan. Produksi total Jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu. BAB 10 TEORI BIAYA PRODUKSI HAL-HAL YANG DITERANGKAN Biaya produksi dalam jangka pendek. Beberapa konsep biaya jangka pendek. Berbagai bentuk kurva biaya jangka pendek. Biaya produksi dalam jangka panjang dan kurva biaya jangka panjang. Skala ekonomi dan skala tidak ekonomi. 1. Teori biaya produksi erat hubungannya dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-duanya membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka panjang. Kedua-dua analisis juga dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang. 2. Dalam jangka pendek penggolongan biaya produksi dibedakan kepada biaya total dan biaya rata-rata. Jenis-jenis biaya total dibedakan kepada tiga jenis biaya a. Biaya tetap total TFC yang meliputi perbelanjaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang tetap jumlahnya. b. Biaya berubah total TVC meliputi semua perbelanjaan yang digunakan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya. c. Biaya total TC meliputi semua perbelanjaan ke atas faktor-faktor produksi yang digunakan, yang meliputi faktor produksi yang tetap jumlahnya dan yang dapat berubah. Dalam persamaan TC = TFC + TVC 3. Biaya rata-rata dibedakan kepada tiga jenis biaya berikut a. Biaya tetap rata-rata AFC biaya ini merupakan biaya tetap yang dibelanjakan untuk menghasilkan setiap unit produksi. AFC = TFC/Q b. Biaya berubah rata-rata AVC biaya ini merupakan biaya variabel yang dibelanjakan untuk menghasilkan setiap unit produksi. AVC = TVC/Q c. Biaya total rata-rata biaya ini meliputi keseluruhan biaya yang digunakan untuk menghasilkan setiap unit produksi. Dalam persamaan AC atau ATC = TC/Q Di samping ketiga-tiga jenis biaya di atas, dalam analisis perlu juga digunakan satu konsep biaya yang lain, yaitu biaya marjinal. Definisi biaya marjinal adalah tambahan biaya yang diperlukan untuk menambah satu unit produksi. 4. Dalam teori ekonomi, analisis dan penggambaran biaya produksi terutama ditunjukkan dalam bentuk kurva biaya rata-rata dan biaya marjinal. Kurva AFC berbentuk menurun dari kiri-atas ke kanan-bawah. Sebagai akibat dari hukum produksi marjinal yang semakin berkurang, kurva AVC akan berbentuk U-yaitu mula-mula menurun dan kemudian menaik kembali. Oleh karena AC = AFC + AVC, maka kurva AC juga akan berbentuk U di mana kurva AVC semakin mendekati kurva AC. Kurva biaya marjinal, yaitu MC, juga berbentuk U dan keadaan itu juga disebabkan oleh pengaruh hukum produksi marjinal yang semakin menurun. 5. Dalam analisis penentuan pemaksimuman keuntungan firma yang akan diterangkan dalam Bab Sebelas hingga Tiga Belas, kurva AC, AVC, dan MC akan ditunjukkan dalam satu gambar grafik. Kurva MC akan selalu memotong kurva AC dan AVC pada titik terendah biaya minimum kedua-dua kurva tersebut. Selanjutnya ketiga-tiga kurva tersebut akan digabungkan dengan kurva permintaan DD dan kurva hasil penjualan marjinal MR- yang akan diterangkan di Bab Sebelas hingga Empat Belas, untuk menentukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan. 6. Kurva AC jangka panjang juga berbentuk U. Faktor yang menyebabkan hai itu dinamakan skala ekonomi dan skala tidak ekonomi. Skala ekonomi menyebabkan kurva AC jangka panjang- yaitu kurva LRAC, menurun ke bawah. Yang mewujudkan skala ekonomi tersebut adalah i spesialisasi penggunaan faktor produksi, ii efisiensi dalam penggunaan bahan mentah dan input lain, iii terdapatnya produksi sampingan, dan iv perkembangan usaha lain yang bertalian rapat dengan perusahaan induk. Sebaliknya, skala tidak ekonomi menyebabkan kurva LRAC meningkat ke sebelah kanan. Faktor utama yang menyebabkan skala tidak ekonomi adalah birokrasi organisasi perusahaan yang semakin rumit dan memperlambat pengambilan keputusan. Biaya berubah total dan rata-rata Biaya berubah total merupakan jumlah biaya yang dibelanjakan untuk memperoleh semua faktor-faktor berubah. Sedangkan biaya berubah rata-rata adalah biaya berubah total dibagi dengan jumlah produksi yang diwujudkan. Biaya eksplisit Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan input lain yang dibayar melalui pasaran pembayaran berupa uang. Biaya marjinal Tambahan biaya yang dibelanjakan untuk menghasilkan satu unit tambahan produksi. Biaya tersembunyi Nilai faktor-faktor produksi yang dimiliki pengusaha yang digunakan dalam kegiatan memproduksi. Biaya ini tidak dibayar secara eksplisit dalam bentuk uang tetapi perlu dipandang sebagian dari biaya. Biaya tetap total Semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk membeli faktor-faktor produksi yang tetap jumlahnya. Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap total yang dibagi dengan jumlah produksi yang diwujudkan. Biaya total dan rata-rata Seluruh jumlah biaya- yang meliputi biaya tetap dan biaya berubah, yang dibelanjakan perusahaan dalam periode di mana semua faktor-faktor produksi dapat diubah jumlahnya. Skala ekonomi Faktor-faktor yang menyebabkan operasi perusahaan semakin efisien dalam jangka panjang. Faktor-faktornya yang utama adalah spesialisasi, efisiensi penggunaan input, terwujudnya produksi sampingan dan perkembangan anak perusahaan. Skala tidak ekonomi Faktor-faktor yang menyebebkan operasi perusahaan semakin tidak efisien dalam jangka panjang, faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah administrasi perusahaan yang semakin birokratis yang melambatkan proses pengambilan keputusan dalam perusahaan. BAB 11 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA HAL-HAL YANG DITERANGKAN Ciri pasar persaingan sempurna. Pemaksimuman keuntungan jangka pendek. Biaya marjinal dan kurva penawaran. Operasi perusahaan dan industri dalam jangka panjang. Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna. 1. Penentuan keseimbangan di pasaran barang bergantung kepada struktur pasar dari barang yang diperjualbelikan. Struktur pasar barang dibedakan kepada empat bentuk i pasar persaingan sempurna, ii monopoli, iii persaingan monopolistis, dan iv oligopoli. Bab ini membicarakan berbagai aspek dari pasar persaingan sempurna. 2. Pasaran persaingan sempurna merupakan pasaran barang yang paling ideal karena mempunyai ciri-ciri yang memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Ciri-ciri utama persaingan sempurna adalah pengambil harga, mudah keluar masuk, menghasilkan barang serupa identikal/homogenous, banyak perusahaan dan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar. 3. Dua faktor perlu dipertimbangkan dalam menentukan keseimbangan firma, yaitu i biaya produksi dan ii keadaan permintaan di pasar. Untuk memahami hal yang dinyatakan dalam ii perlu ditentukan bentuk kurva permintaan dan kurva hasil penjualan marjinal. Firma dalam persaingan sempurna adalah “pengambil harga”. Oleh sebab itu kurva permintaan berbentuk garis lurus yang horisontal dan kurva hasil penjualan marjinal bertindih dengan kurva permintaan. 4. Keseimbangan firma-yaitu keadaan di mana perusahaan akan menentukan kuantitas produksi di mana keuntungan maksumum akan dicapai –dapat ditentukan dengan menggunakan dua pendekatan i dengan menentukan keadaan di mana perbedaan di antara jumlah hasil penjualan dengan jumlah biaya biaya total mencapai maksimum, dan ii dengan menentukan tingkat produksi di mana biaya marjinal sama dengan hasil penjualan marjinal. Cara dalam ii merupakan cara yang lebih banyak digunakan dalam analisis. 5. Keseimbangan firma dapat dibedakan kepada tiga keadaan, yaitu a. Firma mendapat keuntungan lebih nasional, yaitu hasil penjualan melebihi jumlah biaya. Keuntungan ini akan menarik lebih banyak firma ke pasar. b. Firma mendapat keuntungan normal, yaitu hasil penjualan sama dengan jumlah biaya. c. Firma mengalami kerugian tetapi masih dapat menutupi biaya berubah. Dalam keadaan ini operasi perusahaan masih dapat diteruskan. Firma menutup operasinya apabila jumlah hasil penjualan di bawah biaya berubah total. 6. Dengan menggunakan keseimbangan firma pada berbagai tingkat harga dapat dibentuk kurva penawaran firma. Kurva penawaran tersebut adalah sama dengan kurva MC sejak kurva tersebut memotong titik terendah kurva AVC. 7. Dalam jangka panjang firma-firma dalam persaingan sempurna hanya akan memperoleh untung normal saja. Hal ini disebabkan karena firma-firma dapat dengan mudah masuk ke pasaran. Apabila terdapat keuntungan lebih normal, lebih banyak firma akan beroperasi di pasaran. Penawaran bertambah dan harga merosot. Pada akhirnya firma-firma hanya akan memperoleh untung normal. Sebaliknya, apabila firma mengalami kerugian, perusahaan akan keluar dari pasaran. Maka harga meningkat dan firma yang tinggal pada akhirnya dapat menikmati untung yang normal. 8. Kurva penawaran jangka panjang firma-firma persaingan sempurna bergantung kepada perkembangan biaya produksi. Dalam jangka panjang kurva penawaran firma persaingan sempurna dapat dibedakan kepada tiga bentuk i bentuk horisontal, yaitu apabila biaya tidak mengalami perubahan, ii menaik ke atas, yaitu apabila biaya produksi semakin meningkat, dan iii menurun ke kanan, yaitu apabila biaya produksi semakin menurun. 9. Dibandingkan dengan struktur pasaran yang lain, pasar persaingan sempurna mempunyai beberapa kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya ialah i dapat memaksimumkan efisiensi, ii tingka kebebasan bertindak dan memilih tinggi, dan iii dapat menciptakan distribusi pendapatan yang lebih baik. Sedangkan kelemahannya adalah tidak menggalakkan inovasi, adakalanya menimbulkan biaya sosial, pilihan konsumen terbatas, adakalanya biaya produksi lebih tinggi dan adakalanya distribusi pendapatan tidak seimbang. Barang serupa identical/homogenous product Barang yang sejenis yang dipromosikan berbagai perusahaan yang bentuk fisiknya tidak mudah dibedakan satu sama lain. Biaya sosial Kerugian, berupa material tetapi terutama dalam bentuk pencemaran lingkungannya, yang ditanggung masyarakat sebagai akibat operasi perusahaan menimbulkan efek buruk tersebut. Efisiensi produktif Kerugian firma menghasilkan suatu barangyang operasinya mencapai suatu tingkat produksi di mana tingkat harga sama dengan biaya marjinal. Efisiensi produktif Kerugian firma menghasilkan suatu barangyang operasinya mencapai suatu tingkat produksi di mana biaya rata-ratanya adalah yang paling minimum. Hasil penjualan marjinal Nilai tambahan pendapatan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit tambahan produksinya. Hasil penjualan rata-rata Pendapatan per unit barang yang diperoleh dari menjual sejumlah barang tertentu. Nilainya diperoleh dari membagi seluruh pendapatan dari penjualan dibagi dengan jumlah produksi yang dijual. Hasil penjualan total Seluruh pendapatan yang diperoleh dari penjualan sejumlah produksi tertentu. Keuntungan normal Suatu keadaan dalam operasi perusahaan di mana seluruh hasil penjualan yang diperolehnya adalah sama dengan seluruh biaya yang dibelanjakan-termasuk jumlah biaya tetap dan biaya tersembunyi. Keuntungan lebih normal Operasi perusahaan yang menguntungkan, yaitu jumlah hasil penjualannya melebihi semua biaya produksinya. Titik impas break-even point Tingkat operasi perusahaan yang mencapai suatu tingkat produksi di mana biaya total sama dengan hasil penjualan total. Titik menutup perusahaan shutdown-point Titik terendah dari kurva AVC. Apabila harga mencapai titik terendah ini, hasil penjualan total sama dengan biaya berubah toal. Yang berarti firma tidak memperoleh kelebihan hasil penjualan dari operasinya. Dalam keadaan seperti ini lebih baik apabila firma menghentikan kegiatannya memproduksi barang. BAB 12 MONOPOLI HAL-HAL YANG DITERANGKAN Ciri-ciri monopoli dan faktor-faktor yang menimbulkannya. Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli. Kemungkinan monopoli mendapat untung yang berlebihan. Ketiadaan kurva penawaran dalam monopoli. Diskriminasi harga dalam monopoli. Kebijakan pemerintah dalam monopoli alamiah. Kebaikan dan kelemahan monopoli. 1. Pasar monopoli adalah pasar barang di mana hanya terdapat satu produsen dalam pasaran. Ciri penting lain dari perusahaan monopoli adalah barang yang diproduksinya tidak mempunyai pengganti, hambatan untuk memasuki pasar sangat besar dan mempunyai kekuasaan yang besar untuk mempengaruhi harga. 2. Terwujudnya monopoli terutama disebabkan oleh salah satu atau gabungan tiga faktor berikut memiliki sumber daya yang unik/istimewa dan tidak dapat digantikan, dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat besar, dan peraturan pemerintah yang memberi hak eksklusif atau hak monopoli. Peraturan pemerintah yang mewujudkan monopoli adalah hak paten, hak cipta, dan hak usaha eksklusif. 3. Kurva, TR, MR, dan DD=AR dalam perusahaan monopoli berbeda dengan di perusahaan yang berada dalam pasar persaingan sempurna. Dalam monopoli kurva permintaan DD=AR menurun dari kiri-atas ke kanan-bawah. Sebagai akibat dari sifat ini i MR juga menurun ke bawah dan berada di bawah kurva DD, dan ii kurva TR berbentuk U yang terbalik. 4. Seperti dengan operasi firma/perusahaan di pasar persaingan sempurna, dalam monopoli operasi perusahaan dapat menghadapi salah satu dari empat keadaan berikut i memperoleh untung lebih normal, ii memperoleh untung normal, iii mengalami kerugian tetapi dapat menutup biaya berubah, dan iv hasil penjualannya kurang dari biaya berubah. Dalam jangka panjang perusahaan monopoli akan terus beroperasi hanya apabila mendapat untung normal atau lebih normal. 5. Berbeda dengan dalam pasar persaingan sempurna, dalam monopoli tidak dapat ditentukan kurva penawaran perusahaan. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat hubungan yang pasti antara tingkat harga dan kuantitas barang yang ditawarkan. 6. Perusahaan monopoli, untuk menambah keuntungan, selalu menjalankan kebijakan diskriminasi harga-yaitu menjual produksinya pada harga yang berlainan di dua pasar yang terpisah. Untuk dapat menjalankan kegiatan diskriminasi harga, harus wujud hal berikut a. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain. b. Barang yang diproduksikan dapat dijual di dua pasar yang berbeda. c. Elastisitas permintaan di kedua-dua pasar berbeda. d. Biaya yang dikeluarkan tidak melebihi keuntungan tambahan yang diperoleh. e. Ciri pembeli di satu asar berbeda dengan di pasar yang lain. 7. Dalam pasar monopoli sering terdapat monopoli alamiah, yaitu suatu perusahaan tunggal yang mampu menurunkan biaya produksi per unit hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. Di perusahaan monopoli seperti itu masyarakat akan memperoleh manfaat yang lebih besar apabila monopoli tersebut diatur kegiatannya agar memproduksi barang yang lebih banyak daripada tingkat produksi yang mewujudkan keuntungan yang paling maksimum kepada produsen. Kesejahteraan masyarakat akan dapat ditingkatkan apabila i produksi dicapai pada ketika P=AC-minimum, atau ii produksi dicapai pada ketika MC=memotong AR dan menyebabkan MC=P 8. Kebaikan perusahaan monopoli adalah a. Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi lebih murah daripada di firma pasar persaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar. b. Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan terus-menerus melakukan pengembangan dan inovasi. c. Kesejahteraan dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang yang lebih murah dan lebih bermutu. 9. Walau bagaimanapun, apabila perusahaan monopoli tidak berkembang, keburukan berikut mungkin berlaku a. Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempurna. b. Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan. c. Kesejahteraan masyarakat lebih buruk daripada yang diwujudkan oleh pasar persaingan sempurna. Di samping itu monopoli cenderung untuk memperburuk distribusi pendapatan dalam masyarakat. Barang mirip close substitute Barang lain yang dapat menggantikan suatu barang tetapi mutu dan penampilan barangnya berbeda dengan yang digantikan. Hak paten Suatu hak yang diberikan kepada perusahaan untuk secara eksklusif memproduksikan suatu barang yang diciptakannya dan tidak boleh diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan lain. Hak cipta copy rights Hak yang diberikan kepada pengarang atau penggubah lagu untuk secara eksklusif memproduksi dan menjual barang yang dihasilkannya, dan melarang pihak lain menjalankan hak yang sama. Inovasi pembaruan Langkah perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam operasinya misalnya mereorganisasi perusahaan, memperbaiki mutu barang yang dihasilkannya atau menciptakan barang baru. Monopoli alamiah Perusahaan monopoli yang mampu untuk terus menerus untuk menurunkan biaya produksinya sehingga ke tingkat produksi yang sangat besar dan menyebabkan kedudukan monopolinya menjadi bertambah kukuh. BAB 13 PERSAINGAN MONOPOLISTIS HAL-HAL YANG DITERANGKAN Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis. Keseimbangan dalam pasar persaingan monopolistis. Penilaian ke atas persaingan monopolistis. Persaingan bukan-harga. Kebaikan dan keburukan pengiklanan. 1. Pasar persaingan monopolistis menpunyai banyak persamaan dengan pasar persaingan sempurna, tetapi juga mempunyai cukup banyak perbedaan yang menyebabkan perusahaan di pasar tersebut mempunyai unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yang menyebabkan pasaran seperti itu disebut pasaran persaingan monopolistis. 2. Ciri-ciri utama pasar persaingan monopolistis adalah terdapat banyak penjual, barangnya bersifat berbeda corak, dapat mempengaruhi harga, kemasukan relatif mudah dan banyak melakukan persaingan “bukan-harga”. 3. Dalam jangka pendek suatu firma dalam persaingan monopolistis dapat memperoleh untung lebih normal, untung normal atau mengalami kerugian. Dalam jangka panjang i keuntungan akan menggalakkan kemasukan perusahaan baru dan ii kerugian akan mendorong firma ke luar dari pasaran. Oleh sebab itu, dalam jangka panjang semua firma dalam pasar persaingan monopolistis hanya memperoleh untung normal. 4. Dua kebaikan penting dari perusahaan dalam pasaran monopolistis adalah a. Menghasilkan barang yang berbeda corak. Ciri ini meningkatkan kesejahteraan konsumen karena mereka dapat memilih corak barang yang sesuai dengan selera dan kemampuannya. b. Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata. Oleh karena perusahaan terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil yang memperoleh untung normal, pemilik modal tak memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptakan lebih besar. 5. Dua kelemahan utama dari pasar persaingan monopolistis adalah a. Operasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna karena i harga lebih tinggi dan ii kuantitas produksi lebih rendah, dan iii pada keseimbangan tidak tercapai efisiensi produktif dan efisiensi alokatif. b. Perusahaan tidak mempunyai galakan untuk melakukan inovasi. Modal yang lebih terbatas, pasar yang terbatas dan kecenderungan untuk memperoleh keuntungan normal dalam jangka panjang menghalang firma untuk menciptakan inovasi. 6. Persaingan bukan-harga yaitu menarik lebih banyak pelanggan bukan dengan cara menurunkan harga tetapi dengan cara promosi yang lain, sangat penting perannya dalam pasar persaingan monopolistis. Bentuk utama persaingan bukan harga adalah pengiklanan, pembedaan penampilan barang dan “after sales service” atau jasa sesudah penjualan. 7. Pengiklanan memberikan beberapa sumbangan penting kepada masyarakat, yaitu dapat menurunkan biaya produksi, membantu konsumen memilih barang yang sesuai, menggalakkan perkembangan mutu, mengembangkan industri komunikasi dan menambah kesempatan kerja. 8. Keburukan pengiklanan yang selalu ditonjolkan adalah merupakan penghamburan perbelanjaan, sering tidak memberi informasi yang betul, menghambat kemasukan perusahaan lain, dan kesempatan kerja tambahan yan diciptakannya tidak berlaku kasar. Barang berbeda corak differentiated product Jenis barang yang sama yang ada di pasar akan tetapi panampilannya berbeda sebagai akibat reka-bentuk dan pengemasan barang yang berbeda. Diferensiasi produksi Kebijakan suatu perusahaan yang pada dasarnya mengeluarkan suatu jenis barang tetapi kemudian dibedakan dari segi mutu, reka bentuk, kandungan bahan mentah dan pengemasan yang berlainan. Jasa setelah penjualan Jasa yang diberikan oleh produsen kepada pembeli-pembeli produksinya pada ketika barang tersebut telah dijual dan digunakan oleh pembelinya. Pengganti dekat close substitute Suatu barang yang tidak serupa dengan barang lain dalam penampilannya tetapi pada dasarnya kedua-dua barang tersebut terdiri dari material yang sangat bersamaan, seperti coca cola dan pepsi cola. Pengiklanan Kegiatan perusahaan memperkenalkan barangnya kepada masyarakat dengan memberi informasi dan membujuk pelanggan melalui TV, radio, surat kabar, brosur ataupun papa advertensi. Persaingan bukan-harga Kegiatan perusahaan-perusahaan yang berusaha menyaingi perusahaan-perusahaan lain dengan menurunkan harga dan memberi diskon, tetapi dengan melalui cara-cara lain seperti iklan, jasa setelah penjualan, pengemasan barang yang lebih menarik dan peningkatan mutu barang. BAB 14 OLIGOPOLI HAL-HAL YANG DITERANGKAN Ciri-ciri pasar oligopili. Kurva permintaan oligopoli. Pamaksimuman keuntungan dalam perusahaan oligopoli. Hambatan-hambatan untuk memasuki pasar oligopoli. Kebaikan dan kelemahan pasar oligolopi. 1. Oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan yang mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar, barang yang dihasilkannya bersifat berbeda corak seperti produsen mobil atau barang serupa seperti perusahaan perminyakan. Ciri lain dari oligopoli adalah pengiklanan penting dalam mempromosikan barangnya dan dalam penentuan harga setiap perusahaan saling bergantung satu sama lain sehinggan harga sangat kaku tidak mudah berubah dengan bebas. 2. Kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli berbentuk kurva bengkok dan menyebabkan tingkat harga sangat rigid/kaku, karena tindakan setiap perusahaan menurunkan harga akan diikuti oleh perusahaan lain. Selanjutnya, akibat kurva yang bengkok tersebut keuntungan maksimum cenderung akan dicapai pada tingkat harga yang telah ditentukan walaupun biaya produksi mengalami perubahan. 3. Jumlah perusahaan dalam oligopoli yang sangat terbatas terutama disebabkan oleh faktor-faktor berikut skala ekonomi yang dinikmati, biaya produksi yang relatif rendah, dan ciri istimewa dari barang-barang yang dihasilkan. 4. Dua kebaikan utama dari pasar oligopoli adalah operasi fima dapat mencapai efisiensi yang tinggi dan menurunkan biaya produksi, dan perusahaan selalu melakukan pengembangan dan inovasi. Kelemahannya adalah distribusi pendapatan akan semakin tidak merata. Saling bergantung mutual-interdependence Hubungan di antara perusahaan yang saling bergantung satu sama lain di pasar sehingga kebijakan harga yang dibuat perlu selalu mempertimbangkan reaksi perusahaan lain terhadap tindakannya tersebut. Kurva permintaan terpatah Kurva permintaan yang dihadapi setiap perusahaan oligopoli, yang berbentuk bengkok. Keadaan yang bengkok tersebut bermula dari tingkat harga yang berlaku. Keadaan permintaan seperti itu disebabkan karena apabila suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan mengikutinya. Sebagai akibatnya permintaan tidak mengalami peningkatan yang besar. Product recognation Produksi yang bermerek yang menyebabkan setiap pembeli dapat megetahui perusahaan yang menghasilkan sesuatu barang. Keputusan untuk membeli barang bukan saja bergantung kepada harganya tetapi juga kepada banyak faktor lain, termasuk mutu barang dan produsen yang menghasilkan barang tersebut. BAB 15 PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI HAL-HAL YANG DITERANGKAN Manfaat dari memahami penentuan harga faktor produksi. Hubungan antara produktivitas dan permintaan faktor produksi. Penentu-penentu permintaan faktor produksi. Elastisitas pemintaan faktor produksi. 1. Teori permintaan terhadap faktor produksi menjelaskan tentang ciri permintaan terhadap faktor produksi dan penentuan harga faktor produksi. Analisis ini akan menerangkan bagaimana harga faktor produkdsi dan jumlah faktor produksi yang akan digunakan ditentukan. Analisis ini juga menerangkan syarat yang perlu dicapai untuk memaksimumkan keuntungan. 2. Permintaan ke atas faktor produksi bergantung kepada MPP dan tingkat harga barang. Kurva permintaan faktor produksi DL adalah sama dengan kurva MRP. Bentuknya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, dan faktor yang menyebabkan hal ini adalah hukum produksi marjinal MPP yang semakin berkurang. 3. Untuk memaksimumkan keuntungan, para pengusaha akan terus mengambil pekerja atau faktor produksi yang lain sehingga tercapainya keadaan berikut MRP=MCF, yaitu hasil penjualan produksi marjinal sama dengan biaya marjinal faktor. Dalam kasus di mana faktor yang berubah adalah tenaga kerja, MCF=upah. Maka, apabila yang digunakan sebagai faktor berubah adalah tenaga kerja, syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah MRP=upah. 4. Di samping karena MRP berbentuk menurun dari kiri ke kanan, kurva permintaan buruh DL yang bertindih dengan MRP dan menurun tersebut disebabkan pula oleh i permintaan tenaga kerja yang bersifat permintaan terkait, yaitu dipengaruhi oleh permintaan ke atas barang yang diproduksikannya; dan ii karena ada substitusi di antara faktor produksi, yaitu apabila harga faktor mahal permintaannya semakin berkurang karena perusahaan menggunakan faktor produksi lain. 5. Elastisitas faktor produksi dipengaruhi oleh faktor berikut elastisitas dari permintaan barang yang diproduksi, perbandingan antara biaya faktor dengan biaya total, tingkat penggantian antara faktor produksi, dan tingkat penurunan kurva MRP. 6. Apakah syarat yang perlu dipenuhi untuk mencapai keadaan berikut Memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya apabila terdapat dua faktor berubah? a. Syarat untuk meminimumkan biaya adalah MPPL = MPPC PL PC b. Syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah MPPL = PL dan MPPC = PC atau MPPL = MPPC = 1 PL PC Biaya marjinal faktor Biaya tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh satu unit faktor produksi yang digunakan untuk meningkatkan produksi yang digunakan untuk perusahaan. Fungsi produksi Suatu grafik atau persamaan matematik yang menerangkan hubungan antara tingkat produksi yang dicapai dengan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menciptakannya. Hasil penjualan produksi marjinal Nilai penjualan dari produksi tambahan yang diwujudkan oleh pertambahan satu unit faktor produksi yang dapat ditambah jumlahnya. Hasil penjualan produksi total Nilai penjualan dari seluruh kuantitas produksi perusahaan yang diwujudkan oleh sejenis faktor produksi yang dapat diubah-ubah jumlahnya variable factor of production. Jumlah produksi fisik Jumlah produksi yang diciptakan oleh suatu faktor produksi yang dapat ditambah menurut kebutuhan. Semakin banyak kuantitas faktor produksi tersebut digunakan, semakin tinggi tingkat produksi yang dicapai. Permintaan terkait Sifat permintaan ke atas faktor produksi, yaitu permintaan bukan untuk tujuan dikonsumsi masyarakat, tetapi diminta untuk menghasilkan barang yang diperlukan masyarakat. Oleh sebab itu sifat permintaan ke atas faktor produksi ditentukan oleh sifat permintaan ke atas barang yang dihasilkannya. BAB 16 PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA HAL-HAL YANG DITERANGKAN Upah uang dan upah riil. Sumber-sumber kenaikan produktivitas. Penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja. Faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah. 1. Dalam teori ekonomi tidak dibedakan di antara istilah gaji dan upah. Dalam teori ekonomi hanya digunakan istilah upah, yaitu ganjaran/pembayaran yang diterima tenaga kerja dari melakukan suatu kegiatan ekonomi atau untuk menghasilkan barang atau jasa. 2. Tingkat upah pekerja sangat erat hubungannya dengan tingkat produktivitasnya. Biasanya, semakin tinggi produktivitas pekerja, semakin tinggi pula tingkat upahnya. Peningkatan produktivitas biasanya disebabkan oleh salah satu atau gabungan faktor berikut kemajuan teknologi, peningkatan pendidikan, kemahiran dan keterampilan tenaga kerja, dan perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat. 3. Peentuan upah sangat bergantung kepada pasar tenaga kerja yang wujud. Pasar tenaga kerja dapat dibedakan kepada 4 bentuk berikut a. Pasar persaingan sempurna upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. b. Pasar tenaga kerja monopsoni upah ditentukan oleh pengusaha dan tingkatnya lebih rendah dari di pasar persaingan sempurna. c. Pasar monopoli di pihak pekerja para pekerja cenderung untuk menuntut upah yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar persaingan sempurna. d. Pasar monopoli bilateral Tingkat upah tidak dapat ditentukan. Tingkat yang dicapai bergantung kepada kemampuan perusahaan untuk menekan upah dan kemampuan serikat buruh menuntut upah yang lebih tinggi. 4. Di setiap perekonomian selalu terdapat perbedaan upah di antara pekerja. Faktor utama yan membedakannya i sifat permintaan dan penawaran setiap golongan pekerja, ii perbedaan jenis pekerjaan, iii perbedaan kemampuan, pendidikan dan pengalaman, iv mobilitas tenaga kerja, v faktor yang bersifat bukan-keuangan yang mempengaruhi sikap pekerja dalam memilih pekerjaan, dan vi beberapa faktor geografis dan insitusional. Biaya marjinal tenaga kerja Pertambahan biaya dalam kegiatan memproduksi yang berupa pembayaran kepada seunit seorang pekerja baru yang digunakan. Dalam pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna, biaya marjinal tenaga kerja adalah sama dengan tingkat upah. Indeks harga Angka-angka yang menggambarkan i tingkat harga rata-rata pada suatu periode tertentu, dan ii perubahan tingkat harga rata-rata dari satu periode ke periode lainnya. Monopoli bilateral Pasar tenaga kerja di mana perusahaan maupun pekerja melalui serikat buruh mempunyai kuasa monopoli. Pasar tenaga kerja tempat atau institusi di mana pengguna tenaga kerja perusahaan dan pemilik tenaga kerja rumah tangga atau serikat buruh berinteraksi untuk menentukan upah tenaga kerja. Produktivitas pekerja Tingkat kemampuan tenaga kerja untuk memproduksikan suatu barang pada periode tertentu. Upah riil Kemampuan upah yang diterima pekerja untuk membeli barang dan jasa. Upah riil ditentukan berdasarkan kepada tingkat harga yang berlaku pada tahun dasar. Upah uang/nominal Nilai dalam bentuk uang yang diterima pekerja sebagai imbalan dari melakukan suatu pekerjaan. BAB 17 SEWA, BUNGA, DAN KEUNTUNGAN HAL-HAL YANG DITERANGKAN Definisi sewa ekonomi. Perbedaan antara sewa ekonomi dan pendapatan pindahan. Sewa tanah sebagai satu surplus. Permintaan terhadap modal dan produktivitas modal. Penentuan tingkat bunga dan perbedaan bunga nominal dan bunga riil. Teori-teori yang menerangkan sebab-sebab pengusaha memperoleh keuntungan. 1. Dalam perekonomian, di samping tenaga kerja terdapat faktor-faktor produksi lain seperti tanah, modal, dan keahlian keusahawan. Ketiga-tiga faktor produksi yang baru disebut ini, apabila digunakan, akan memperoleh pendapatan. Tanah memperoleh sewa, modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawan memperoleh keuntungan. 2. Dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi yang terdahulu sewa selalu dikaitkan dengan sewa tanah. Dalam konteks ini sewa selalu diartikan sebagai ganjaran pendapatan yang diterima dari penggunaan sebidang tanah. Dalam pemikiran modern terdapat suatu konsep lain yang berhubungan dengan sewa, yaitu sewa ekonomi. Sewa ekonomi merupakan bagian pendapatan suatu faktor produksi /input yang melebihi bagian pendapatan yang digunakan sebagai ganjaran agar mereka tidak melakukan suatu kegiatan lain. Bagian pendapatan yang terakhir disebut ini dinamakan pendapatan pindahan. 3. Untuk memproduksi barang dan jasa diperlukan barang-barang modal dan peralatan produksi lainnya. Perbelanjaan ke atas barang modal dan peralatan produksi lain memerlukan investasi yang dibiayai oleh dana modal. Apakah investasi tersebut merupakan kegiatan yang menguntungkan atau sebaliknya, tergantung kepada dua faktor tingkat pengembalian modal dan suku bunga. Suatu proyek investasi dikatakan menguntungkan apabila tingkat pengembalian modal melebihi suku bunga. 4. Dalam teori ekonomi terdapat dua pandangan yang menerangkan bagaimana suku bunga ditentukan. Dalam teori Klasik suku bunga ditentukan oleh interaksi di antara permintaan ke atas dana modal permintaan untuk investasi dan penawaran dana modal tabungan masyarakat. Teori yang kedua, yaitu teori yang dikemukakan oleh Keynes, berpendapat suku bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan uang dan penawaran uang. 5. Dalam teori, dalam perekonomian akan terwujud suatu suku bunga tertentu. Dalam praktiknya terdapat beberapa suku bunga. Faktor utama yang menimbulkan beberapa suku bunga adalah perbedaan resiko, perbedaan jangka waktu pinjaman dan perbedaan biaya administrasi pinjaman. 6. Terdapat beberapa alas an yang menerangkan mengapa pengusaha mendapat ganjaran yang berbentuk keuntungan yang diperoleh para pengusaha. Pengusaha perlu memperoleh keuntunga dari kegiatannya. Keuntungan dianggap sebagai pembayaran dari keadaan berikut a. Keuntungan merupakan pembayaran kepada keahlian keusahawan dan kepada para pengusaha yang memilikinya, yang menggunakannya dalam kegiatan memproduksi. b. Keuntungan merupakan pambayaran terhadap pengambilan resiko dan ketidakpastian di masa depan yang dilakukan oleh para pengusaha. c. Keuntungan merupakan ganjaran dari melakukan pembaruan/inovasi dalam kegiatan memproduksi. d. Keuntungan adalah pembayaran ke atas kuasa monopoli yang dimiliki pengusaha di berbagai bidang. Investasi penawaran modal Pengeluaran pengusaha untuk membeli barang modal, peralatan memproduksi dan berbagai pengeluaran lain yang bertujuan untuk mewujudkan kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa. Kekuasaan monopoli Kemampuan yang dimiliki oleh pengusaha untuk mempengaruhi tingkat harga penjualan barangnya, dan keinginan konsumen untuk membeli barangnya. Kekuasaan monopoli ini diperoleh dari menghasilkan barang yang berbeda dengan barang lainnya. Kekuasaan monopoli yang mutlak absolut diperoleh apabila perusahaan merupakan satu-satunya produsen di pasar. Keuntungan ekonomi Pendapatan yang diperoleh pengusaha, yang meliputi kelebihan hasil penjualan setelah ditolak biaya eksplisit dan biaya tersembunyi. Permintaan dana modal Keinginan para pengusaha terutama yang ingin melakukan investasi, untuk meminjam tabungan yang diwujudkan dalam masyarakat dan digunakan untuk kegiatan memproduksi. Penawaran dana modal Tabungan yang disisihkan dari pendapatan yang diterima masyarakat, dan disimpan di institusi keuangan. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada para pengusaha untuk diinvestasikan. Pendapatan pindahan Pembayaran yang diperoleh sesuatu faktor produksi terutama tanah dan tenaga kerja, yang merupakan bagian dari pendapatan yang merupakan ganjaran agar faktor produksi tersebut tidak pindah ke kegiatan yang lain. Produktivitas modal Tingkat pengembalian modal yang dinyatakan sebagai presentasi tahunan dari jumlah modal yang diinvestasikan, yang menggambarkan pendapatan yang diperoleh dari dana modal yang digunakan untuk membeli peralatan dalam kegiatan memproduksi. Sewa ekonomi Bagian dari pendapatan yang diperoleh suatu faktor produksi di atas bagian pendapatan yang digunakan untuk mencegah faktor produksi itu digunakan dalam suatu kegiatan lain. Suku bunga Pendapatan dari tabungan yang dilakukan masyarakat, yang dinyatakan dalam presentasi dari jumlah tabungan yang dibuat. BAB 18 BIDANG STUDI ILMU EKONOMI HAL-HAL YANG DITERANGKAN Pola kegiatan ekonomi dalam sistem pasar bebas. Pengertian keseimbangan sebagian dan keseimbangan umum. Kebaikan perekonomian pasar bebas. Kegagalan kelemahan perekonomian pasar bebas. Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah dalam sistem pasar. 1. Pada dasarnya bab ini membuat penilaian ke atas efisiensi dari operasi sistem pasar bebas dan peranan pemerintah dalam memperbaiki sistem pasar bebas sehingga ia dapat beroperasi dengan lebih ideal, yaitu dapat mengembangkan ekonomi dan pada waktu yang sama meningkatkan kemakmuran untuk seluruh masyarakat. 2. Untuk memahami operasi dari suatu sitem pasar bebas perlu dilihat i bagaimana sistem tersebut menyelesaikan masalah “apa”, “bagaimana”, dan “untuk siapa”, dan ii bagaimana pula sistem itu membuat penyesuaian-penyesuaian terhadap berbagai perubahan yang berlaku di berbagai pasar dalam perekonomian. Dalam memenuhi kebutuhan ini perlulah dilihat interaksi yang berlaku di pasar barang dan pasar faktor produksi melalui analisis keseimbangan sebagian dan analisis keseimbangan umum. Dalam analisis keseimbangan sebagian ditunjukkan bagaimana perubahan keadaan di sesuatu pasar barang misalnya pakaian akan mempengaruhi pasar faktor dari barang tersebut pakaian. Sedangkan analisis keseimbangan umum menerangkan hubungan saling mempengaruhi dari berbagai barang di pasar barang dan di pasar faktor. 3. Kebaikan sistem pasar bebas meliputi aspek-aspek berikut a. Secara teori dapat diharapkan faktor-faktor produksi dan digunakan secara optimal karena ia mencapai efisiensi yang bersifat produktif dan alokatif. Efisiensi ini menyebabkan kesejahteraan masyarakat dapat dimaksimumkan. b. Apabila terjadi perubahan dalam perekonomian, pasar bebas dapat melakukan penyesuaian dengan cepat dan kegiatan ekonomi tetap dapat beroperasi dengan baik. c. Sebagai akibat dari tercapainya efisiensi kegiatan ekonomi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dapat diwujudkan. d. Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya. 4. Di samping itu sejak lama ahli-ahli ekonomi telah melihat beberapa kelemahan dari sistem pasar bebas a. Operasinya dapat menimbulkan beberapa efek eksternal yang negative. b. Dalam sistem tersebut barang public kurang diproduksikan, sedangkan barang merit biayanya sangat tinggi dan tidak menguntungkan masyarakat. c. Dalam jangka panjang mekanisme pasar cenderung untuk mewujudkan kekuasaan monopoli oleh perusahaan tertentu. d. Distribusi pendapatan cenderung untuk menjadi semakin buruk. e. Adakalanya penyesuaian yang diharapkan tidak berlaku dan sebagai akibatnya masalah yang timbul menjadi semakin memburuk. 5. Untuk mengatasi kelemahan yang dinyatakan dalam 4, pemerintah perlu campur tangan dalam sistem pasar bebas. Campur tangan tersebut dapat dibedakan kepada tiga bentuk a. Menciptakan undang-undang dan peraturan yang bertujuan agar kelemahan sistem pasar bebas dihindari dan operasi ekonomi dan persaingan menjadi semakin efisien. b. Menjalankan sendiri beberapa kegiatan ekonomi. Bidang-bidang di mana pemerintah terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi adalah Menghasilkan barang publik Menghasilkan barang merit yang baik Menjalankan sendiri perusahaan-perusahaan yang penting artinya kepada meningkatkan kesejahteraan masyarakat c. Bentuk lain campur tangan pemerintah adalah menjalankan i kebijakan fiscal, yaitu membuat perubahan dalam pajak dan pembelanjaan pemerintah; dan ii kebijakan moneter, yaitu mengatur pertambahan penawaran uang dan mempengaruhi penentuan suku bunga dalam perekonomian. Campur tangan melalui kedua-dua kebijakan ini adalah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi, mempercepat pertumbuhan, meningkatkan kemakmuran dan masyarakat menyamaratakan pendapatan. Anasisis keseimbangan sebagian partial equilibrium analysis Suatu gambaran tentang hal-hal yang berlaku dalam pasar barang dan pasar faktor untuk sesuatu barang tertentu tanpa memperhatikan keadaan di pasar-pasar berbagai barang lain dalam perekonomian. Analisis keseimbangan umum general equilibrium analysis Gambaran umum tentang hubungan saling mempengaruhi di antara berbagai pasar barang dan pasar faktor dari barang-barang yang terdapat dalam perekonomian. Dalam analisis ini ditunjukkan bagaimana perubahan pasaran sesuatu barang misalnya minyak akan mempengaruhi pasar barang lainnya misalnya mobil, angkutan umum dan pendapatan serta konsumsi masyarakat. Barang public public goods Barang yang disediakan oleh alam atau dihasilkan dalam kegiatan memproduksi yang digunakan oleh semua golongan masyarakat secara bersama dan sukar memungut pembayaran. Barang merit merit goods barang yang penting artinya bagi masyarakat yang dapat diproduksikan oleh swasta dan dipungut bayaran, tetapi bayarannya mungkin terlalu mahal dan mempengaruhi kemakmuran masyarakat. Barang pribadi Barang yang dihasilkan dalam perekonomian, yang digunakan secara pribadi, dan dapat dengan mudah dijual kepada setiap konsumen. Biaya pribadi private cost Biaya yang dibelanjakan oleh sektor swasta untuk menghasilkan barang-barang yang akan dijual ke pasar. Biaya sosial social cost Efek yang diperoleh masyarakat yang meliputi efek baik dan efek buruk dari kegiatan menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan dalam perekonomian. Efisiensi alokatif Operasi perusahaan yang mampu menciptakan keadaan di mana harga = biaya marjinal, yang merupakan syarat untuk memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Apabila keadaan ini dicapai, perusahaan dikatakan mencapai efisiensi alokatif. Efisiensi produktif Perusahaan dikatakan mencapai keadaan ini apabila dapat memproduksikan barang pada ketika kurva AC mencapai titik yang paling rendah yang berarti biaya produksi adalah yang paling minimum. Eksternaliti Efek buruk atau baik yang diwujudkan oleh kegiatan perusahaan-perusahaan atau kegiatan mengkonsumsi masyarakat terhadap lingkungan alam dan masyarakat sekelilingnya dan perekonomian secara keseluruhan. Manfaat sosial bersih welfare state Negara yang menekankan menciptakan kesejahteraan untuk semua penduduknya melalui mengenai pajak yang tinggi kepada golongan kaya dan menggunakan pendapatan ini untuk golongan yang relatif miskin atau yang tidak bekerja seperti para pensiunan, para penganggur dan beberapa golongan masyarakat lainnya yang pendapatannya relatif rendah. Tangan gaib invisible hand Istilah yang diciptakan oleh Adam Smith yang pada hakikatnya mengatakan bahwa dalam sistem pasar bebas tidak terdapat manusia atau institusi yang akan mengatur kegiatan dalam perekonomian. Kegiatan itu sepenuhnya didasarkan kepada interaksi di antara pelaku-pelaku kegiatan ekonomi di pasaran. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.MATERIKULIAH EKONOMI MIKRO Sabtu, 18 Mei 2013. SEPULUH PRINSIF EKONOMI. PRINSIP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU. · Pengertian Pasar dalam ilmu ekonomi lebih luas lagi yaitu Pasar mencakup keseluruhan permintaan dan penawaran, Setelah terjadi interaksi antara pembeli dan penjual, akhirnya akan terbentuk satu harga tertentu, yaitu harga1I. MEKANISME HARGA Fokus pembicaraan dalam ekonomi mikro adalah membahas bagaimana pembeli dan penjual melakukan interaksi dalam memperoleh barang dan jasa. Kesepakatan dalam interaksi ditandai dengan adanya transaksi antara keduanya. Interaksi antara pembeli dan penjual terjadi pada pasar. Oleh karenanya pasar tidak selalu menunjuk tempat tetapi lebih luas menggambarkan interaksi antara pembeli dan penjual. Dari konsep yang paling sederhana interaksi penjual dan pembeli ditandai adanya barter antara mereka, sampai yang paling modern bahwa interaksi penjual dan pembeli tidak selalu dilakukan dengan tatap muka atau face to face. Saat ini penjual dan pembeli bisa berinteraksi melalui telepon atau di era modern dimana telepon seluler sangat populer, maka interaksi dapat pula dilakukan melalui SMS short message service sekalipun. Pada prinsipnya mekanisme pasar diartikan bahwa harga bergerak bebas sesuai hukum permintaan dan penawaran supply and demand. Jika suplai lebih besar dari demand, maka harga akan cenderung rendah. Begitupun jika demand lebih tinggi sementara suplai terbatas, maka harga akan cenderung mengalami peningkatan. Di atas kertas, hukum pasar tersebut begitu valid. Akan tetapi, dalam implementasi sehari -hari kita tidak pernah tahu secara pasti apakah harga yang terbentuk di pasar memang berjalan sesuai dengan mekanisme pasar yang wajar, tidak ada unsur intervensi, tidak ada unsur permainan oleh sekelompok kekuatan tertentu yang membentuk kartel dan sebagainya. Pertanyaan apakah terbentuknya harga di pasar benar-benar berdasarkan mekanisme pasar. Di setiap pasar selalu ada pembeli dan penjual baik dalam pasar barang, jasa maupun faktor produksi. Pembeli atau konsumen dengan kombinasi harga dan jumlah yang diminta selanjutnya dapat dikatakan sebagai sisi permintaan. Penjual dengan kombinasi harga dan jumlah yang ditawarkan selanjutnya disebut sisi penawaran. Satuan-satuan rumahtangga atau individu sebagai satuan-satuan konsumen mempunyai berbagai kebutuhan barang dan jasa yang tidak terbatas jumlahnya. Konsumen mempunyai pendapatan uang yang diperoleh dari penjualan faktor produksi yang dimilikinya untuk dibelanjakan barang dan jasa yang memberi kepuasan tertinggi. Para produsen perusahaan saling bersaing memproduksi dan menawarkan barangnya. Tujuannya adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Dalam berproduksi produsen mempunyai kendala yaitu bagaimana mereka harus mengalokasikan modalnya untuk membeli faktor produksi guna memperoleh sejumlah produk yang dapat memberikan keuntungan maksimum. Untuk itu produsen harus memilih dan memutuskan produk apa dan dalam jumlah berapa yang paling menguntungkan untuk diproduksi, serta dengan kombinasi faktor produksi yang bagaimana produk dihasilkan. Hukum yang dikenal dengan penawaran dan permintaan memang merupakan bagian penting dari dari pemahaman kita tentang sistem pasar. Pertama, bagaimana permintaan dan penawaran diturunkan. Kedua, faktor 2Jumlah Q Supply S 0 Q1 Q2 P2 P1 apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran komoditi tertentu. Ketiga, bagaimana permintaan dan penawaran secara bersama-sama menentukan harga. Permintaan dan penawaran membantu pemahaman keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya, serta akibat -akibat campur tangan pemerintah dalam pengendalian harga. Penawaran Penawaran menggambarkan serangkaian kombinasi antara harga komoditas dengan jumlah yang ditawarkan oleh penjual atas komoditas tersebut. Kini kita bahas keadaan suatu barang yang diperjual belikan di pasar. Misalkan barang tersebut adalah barang Y misalnya beras, yang dihasilkan oleh produsen producer. Untuk menghasilkan barang Y produsen harus mempergunakan faktor-faktor produksi factors of production, inputs. Faktor produksi tersebut mempunyai sifat yang khas, yaitu semakin banyak dipergunakan menurun produktivitasnya. Ini berarti, semakin banyak barang diproduksi akan menggunakan banyak faktor produksi, sehingga semakin menurun produktivitas faktor produksi tersebut. Oleh karenanya dalam keadaan itu produsen meminta harga satuan yang lebih tinggi dari barang yang dihasilkannya, apabila diminta untuk menawarkan barang Y dalam jumlah yang lebih besar. Sebaliknya untuk menghasilkan sekaligus menawarkan barang dalam jumlah lebih sedikit maka akan menggunakan faktor produksi yang sedikit pula, oleh karenanya produktivitas faktor produksi relatif lebih sedikit dari sebelumnya. Oleh karenanya produsen akan bersedia memporduksi atau menawarkan dengan harga yang lebih rendah. Untuk menjelaskan hubungan harga satuan dan jumlah barang yang ditawarkan di pasar dijelaskan melalui gambar 1. Gambar 1. Kurva Penawaran Barang Gambar 1 menjelaskan bahwa pada harga P1 produsen beras mau menawarkan barangnya sebesar Q1. Apabila masyarakat menghendaki produsen menambah produknya menjadi Q2 misalkan karena pertambahan penduduk, maka produsen harus meningkatkan jumlah faktor produksi untuk meningkatkan 3produksi. Semakin banyak faktor produksi digunakan maka produktivitas faktor produksi semakin menurun. Dengan semakin menurunnya produktivitas maka produsen harus menambah faktor produksi dengan tambahan lebih besar daripada tambahan sebelumnya untuk memproduksi satu satuan produk. Kondisi ini akan mengakibatkan meningkatnya tambahan biaya atau marginal cost-nya. Oleh karenanya produsen hanya bersedia menambah produksinya apabila masyarakat mau membayar dengan harga yang lebih tinggi. Seperti dicontohkan dalam gambar 1, pada harga P2 produsen mau memproduksi barangnya sebesar Q2. Terdapat hubungan positif antara jumlah produk dengan harga yang berlaku. Hubungan tersebut digambarkan oleh kurva penawaran. Kurva Penawaran Supply Curve kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi antara harga dengan jumlah barang yang diproduksi atau ditawarkan. Kurva penawaran merupakan garis pembatas jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Semua jumlah diatas kurva itu mungkin ditawarkan oleh penjual akan tetapi jumlah dibawah kurva itu tidak mungkin, dengan anggapan bahwa kurva miring positif. Pada tingkat harga yang ditentukan, penjual bersedia menawarkan lebih sedikit tetapi penjual tidak mau menawarkan lebih banyak. Dari segi jumlah yang ditawarkan, kurva menunjukkan harga minimum yang akan merangsang penjual untuk menjual berbagai macam jumlah di pasar. Penjual bersedia menerima harga yang lebih tinggi bagi suatu jumlah tertentu, tetapi penjual tidak bersedia menawarkan jumlah itu dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini sering disebut dengan kesediaan minimum penjual menerima harga willingness to accept. Fungsi penawaran Supply Function Fungsi yang memperlihatkan jumlah yang ditawarkan Q sebagai fungsi dari harga produk Pq dan harga faktor produksi r, w dan teknologi T. Formulasi fungsinya Y = fPq, r, w, T Perubahan harga barang, faktor selain harga tidak berubah ceteris paribus menyebabkan perpindahan di sepanjang kurva atau menggambarkan perubahan jumlah yang ditawarkan. Hal ini disebabkan karena perubahan harga hanya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan atau hanya akan merubah titik-titik kombinasi antara harga dengan jumlah yang ditawarkan. Sedangkan perubahan variabel selain harga akan mengakibatkan pergeseran kurva penawaran, artinya perubahan faktor tersebut akan menyebabkan penambahan atau pengurangan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga yang sama. Beberapa faktor penyebab pergeseran penawaran diantaranya teknologi, harga faktor produksi. Misalkan dengan adanya perbaikan teknologi dalam proses produksi, sehingga dengan jumlah faktor produksi yang sama dapat dihasilkan barang Q dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini mengakibatkan pergeseran kurva penawaran ke kanan Gambar 2a. Biaya satuan dari suatu barang yang dihasilkan dengan perbaikan teknologi dapat ditekan lebih murah, atau dengan biaya yang sama dapat dihasilkan barang dengan kuantitas lebih banyak. Sebaliknya kegagalan panen proses produksi mengakibatkan pergeseran kurva ke kiri, Gambar karena dengan sejumlah faktor produksi yang sama dihasilkan barang dalam jumlah yang lebih kecil. 4Jumlah Q 0 0 Jumlah Q S’ Supply S Kenaikan harga faktor produksi price of inputs, sedangkan faktor lain tetap ceteris paribus, maka semakin kecil keuntungan yang akan diperoleh dari produksi suatu komoditi. Produsen yang rasional akan mengurangi produksinya apabila keuntungan yang diperoleh semakin kecil. Oleh karenanya kenaikan harga faktor produksi menggeser kurva penawaran ke kiri menunjukkan bahwa sedikit jumlah yang ditawarkan pada tingkat harga, turunnya harga faktor produksi menggeser kurva penawaran ke kanan. Perlu difahami antara perpindahan sepanjang kurva dan pergeseran kurva penawaran. Pergeseran kurva menunjukkan adanya pergeseran keseluruhan kurva penawaran. Ini mengandung arti adanya perubahan dalam jumlah yang ditawarkan pada tiap tingkat harga produk. Perpindahan sepanjang kurva menunjukkan adanya perubahan jumlah yang ditawarkan sebagai respon atas terjadinya perubahan harga produk. Gambar 2. Pergeseran Kurva Penawaran Elastisitas Penawaran Apabila mencermati pergerakan sepanjang kurva penawaran, maka diperlukan metode untuk membandingkan perubahan harga dan pengaruh perubahan harga ini terhadap jumlah yang ditawarkan. Metode semacam ini terdapat pada pengertian elastisitas elasticity. Pada umumnya angka elastisitas coefficient of elasticity dapat didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam variabel yang tak bebas dependent variable debagi dengan persentase perubahan dalam variabel bebas independent variable. Jika Q = f X, maka Y adalah variabel yang tak bebas dan X adalah variabel bebas, karena dengan menemukan X dapat menentukan Y. Dalam pembahasan ini difokuskan pada elastisitas harga penawaran price elasticity of supply. Angka koefisien elastisitas harga penawaran coefficient of price of supply dapat didefinisikan sebagai persentase perubahan jumlah yang ditawarkan dibagi dengan persentase perubahan harga. Jika P adalah harga dan Q adalah jumlah yang ditawarkan, maka elastisitas penawaran dirumuskan sebagai berikut a Harga Pq Supply S S’ Harga Pq b 5P Q Q P P P Q Q es ï„ ï„ ï€½ ï„ ï„ ï€½ . / / Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut Es = % perubahan kuantitas penawaran / % perubahan harga, atau Keterangan ES = Elastisitas penawaran Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan Q1 = Kuantitas penawaran awal P2 = Harga setelah perubahan P1 = Harga awal Jenis-jenis Elastisitas Penawaran Ada lima jenis elastisitas penawaran tidak elastis sempurna elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran S akan terlihat vertikal. tidak elastis elastisitas 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran. elastis sempurna elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berapapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi. Faktor Penentu Elastisitas Penawaran Koefisien elastisitas penawaran merupakan hal yang penting bagi konsumen untuk mengantisipasi perubahan harga saat ada perubahan variabel ekonomi terkait dengan produksi suatu barang. Ada sekitar 4 faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu 1. Biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis in-elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi 6Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis. - Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, Misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya. 2. Jangka waktu analisis Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga - Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya walaupun terjadi kenaikan harga, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna. Hal ini disebabkan untuk memproduksi barang memerlukan waktu untuk proses produksi. - Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis. - Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis. Hal ini berkonsekuensi bahwa faktor produksi tetap dapat berubah menjadi variabel produksi yang variabel. Hal ini memberikan arti bahwa variabel tetap dapat berubah dengan perubahan jumlah produk. 3. Stok persediaan Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada. Kondisi inilah yang mendasari pemerintah untuk mempertahankan adanya stock pangan nasional guna menstabilkan harga. 4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input Semakin tinggi mobilitas mesin atau kapital lainnya dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja lebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan. Permintaan Pembeli barang atau konsumen memenuhi kebutuhannya dengan mengkonsumsi barang yang diproduksi atau ditawarkan oleh produsen dikarenakan barang tersebut berguna dan harganya “sesuai†dengan keinginan konsumen. Apabila harga barang tinggi maka hanya sedikit konsumen yang mampu membeli sehingga jumlah barang yang dibeli turun. Kalau harga barang 7Harga Pq Jumlah Q 0 Demand D P1 Q1 P2 Q2 A B diturunkan, lebih banyak konsumen yang mampu membelinya, akibatnya jumlah barang yang dibeli semakin banyak. Ada hubungan negatif antara jumlah barang yang diminta dengan harga barang tersebut. Penjelasan lain, orang mengkonsumsi barang untuk mendapatkan kepuasan. Semakin banyak barang yang dikonsumsi maka kepuasan semakin bertambah. Akan tetapi tambahan kepuasan ini semakin berkurang dengan semakin bertambahnya barang yang dikonsumsi. Oleh karenanya, pembeli akan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk sejumlah barang yang memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Apabila pembelian barang dengan jumlah yang lebih besar, maka konsumen hanya mau membayar dengan harga yang relatif kecil. Hubungan ini digambarkan pada kurva permintaan dengan slope atau kemiringan negatif yang disajikan pada gambar 3. Kurva permintaan Demand Curve kurva yang menghubungkan antara harga barang ceteris paribus dengan jumlah barang yang diminta. Kurva permintaan menggambarkan tingkat maksimum pembelian pada harga tertentu, ceteris paribus keadaan lain tetap sama. Jadi kurva permintaan sebenarnya merupakan garis pembatas. Kurva permintaan menggambarkan harga maksimum yang konsumen bersedia bayarkan untuk barang bermacam-macam jumlahnya per unit waktu. Konsumen tidak bersedia membayar pada harga yang lebih tinggi untuk sejumlah tertentu, tetapi pada jumlah yang sama konsumen mau membayar dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini disebut dengan kesediaan maksimum konsumen mau bayar atau willingness to pay. Gambar 3. Kurva Permintaan Barang Fungsi permintaan Demand Function Fungsi yang memperlihatkan hubungan antara jumlah yang diminta Q sebagai fungsi dari harga produk Pq dan harga barang lain Po dan pendapatan atau Income I Q = fPq, Po, I Kenaikan harga produk ceteris paribus akan menyebabkan penurunan jumlah barang yang diminta yang berarti terjadi perpindahan disepanjang kurva permintaan. Adapun perubahan variabel non harga akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan, atau menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta pada 8Demand D Jumlah Y Demand D 0 D’ Harga Py Jumlah Y 0 D’ tingkat harga tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran kurva permintaan diantaranya perubahan pendapatan, selera, harga barang lain dan jumlah populasi. Pergeseran kurva permintaan disajikan pada gambar 4. Misalkan tingkat pendapatan masyarakat meningkat, berarti mereka mempunyai daya beli yang lebih tinggi. Akibatnya masyarakat bersedia membayar harga satuan produk lebih tinggi pada jumlah yang sama dengan sebelumnya. Dengan kata lain konsumen mampu membeli produk yang lebih banyak pada tingkat harga yang sama dengan sebelumnya. Hal ini dijelaskan melalui pergeseran kurva permintaan ke kanan Gambar 4a. Sebaliknya perubahan selera dari disukai menjadi kurang disukai menjadikan konsumen membeli produk dalam jumlah yang lebih sedikit pada tingkat harga yang sama dengan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan pergeseran kurva permintaan ke kiri Gambar 4b. Gambar 4. Pergeseran Kurva Permintaan Perubahan harga barang lain berpengaruh pada pergeseran kurva permintaan. Kenaikan harga barang subtitusi yang bersifat saling menggantikan menggeser kurva permintaan komoditi ke kanan, lebih banyak yang dibeli pada setiap tingkat harga. Sebagai contohnya kalau harga beras meningkat maka banyak orang mengalihkan makanan pokoknya dari beras ke jagung, sehingga dengan peningkatan harga beras maka akan menggeser permintaan jagung. Kenaikan harga barang komplementernya komoditi yang digunakan secara bersama-sama akan menggeser kurva permintaan ke kiri. Lebih sedikit komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga. Sebagai contohnya kenaikan harga gula maka orang akan mengurangi permintaan gula, begitu juga banyak konsumen yang mengurangi konsumsi kopi karena gula dan kopi digunakan secara bersama-sama. Pertumbuhan jumlah populasi atau penduduk menciptakan permintaan baru. Penduduk yang bertambah ini harus mempunyai daya beli sebelum permintaan berubah. Tambahan orang berusia kerja, tentunya akan menciptakan pendapatan baru. Jika ini terjadi, permintaan untuk semua komoditi yang dibeli Harga Py 9oleh penghasil pendapatan baru akan meningkat. Kenaikan jumlah penduduk akan menggeser kurva permintaan untuk komoditi ke arah kanan, yang menunjukkan bahwa akan lebih banyak komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga. Elastisitas Permintaan Seperti halnya pada sisi penawaran, pengaruh perubahan harga terhadap jumlah yang diminta dapat diketahui dengan menggunakan konsep elastisitas. Elastisitas harga atas permintaan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut P Q Q P P P Q Q ed ï„ ï„ ï€½ ï„ ï„ ï€½ . / / Dimana P adalah harga dan Q adalah jumlah yang diminta. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan Ada lima jenis elastisitas permintaan 1. Permintaan tidak elastis sempurna elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas, lukisan milik pelukis yang telah meninggal berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya, dan contoh lainnya yang sejenis. 2. Permintaan tidak elastis elastisitas 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya. 5. Permintaan elastis sempurna elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500. Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah atau pada harga rata-rata yang diterima pasar. Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama. Elastisitas harga hanyalah merupakan sifat dari kurva permintaan saja. Elastisitas tersebut tidak menentukan bentuk kurva. Elastisitas harga permintaan ditentukan oleh banyak faktor. Beberapa hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan Pertama, semakin banyak barang pengganti subtitusi bagi produk tersebut, semakin elastis permintaannya. Kedua, semakin banyak macam penggunaan produk semakin elastis permintaan akan produk tersebut. Ketiga, produk yang mengambil bagian besar dari pendapatan konsumen sering memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan produk yang hanya mengambil bagian pendapatan yang relatif kecil. Sebagai contohnya permintaan mobil bersifat lebih elastis dari pada permintaan beras. Melalui grafik dapat dijelaskan bahwa apabila harga mendekati ujung atas kurva permintaan, kemungkinan permintaan lebih elastis daripada jika harga mendekati ujung bawah kurva permintaan. Contoh Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun dari 10 batang menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai berikut Koefisien sebesar 2,32 menunjukkan bahwa kenaikan harga sebesar 1 persen akan menimbulkan penurunan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas permintaan memiliki hubungan negatif arahnya berbalikan, yaitu ketika harga naik permintaan akan turun, begitu sebaliknya. 11Ada beberapa jenis elastisitas permintaan, diantaranya elastisitas pendapatan atas permintaan income elasticity od demand dan elastisitas silang atas permintaan cross elasticity. Elastisitas pendapatan didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam jumlah yang diminta dibagi dengan persentase perubahan dalam pendapatn konsumen. Dalam hal ini jumlah yang diminta sebagai variabel tak bebas, dan pendapatan sebagai variabel bebas sedangkan harga dalam kondisi ceteris paribus atau keadaaannya tetap. Elastisitas pendapatan atas permintaan dirumuskan Elastisitas pendapatan atas permintaan ini dapat menjelaskan sifat suatu barang. Jika angka elastisitas positif, maka barangnya adalah normal yaitu permintaannya naik dengan kenaikan pendapatan konsumen. Sebagai contohnya perabot rumah, beras dan lain-lain. Jika elastisitas pendapatan negatif, maka menunjukkan sifat barang inferior yaitu permintaannya turun dengan adanya kenaikan pendapatan konsumen. Sebagai contohnya gaplek, konsumen akan menggantikan konsumsi gaplek dengan beras misalnya apabila pendapatan konsumen naik. Sedangkan apabila nilai elastisitas sama dengan satu menunjukkan sifat barang tersebut barang netral yang tidak berubah jumlah konsumsinya walaupun pendapatan konsumen meningkat. Sebagai contohnya adalah komoditas garam, bahwa konsumen tidak akan meningkatkan atau menurunkan permintaan garam apabila pendapatan berubah. Apabila eI>1 maka elastisitas pendapatan dikatakan tinggi, umumnya untuk konsumsi barang mewah, sedangkan jika eI0, menunjukkan kedua barang adalah barang pengganti subtitusi. Contoh kenaikan harga kopi barang Y menyebabkan turunnya jumlah permintaan susu barang X. Jika eX,YQd1 yang berarti terjadi kelebihan penawaran excess supply. Hal ini menjadikan pasar tidak dalam keadaan bersih clear.Apabila dibiarkan tanpa campurtangan pemerintah, maka secara otomatis mekanisme pasar akan melakukan penyesuaian guna menyetabilkan kembali pada harga keseimbangan. Gambar 5. Penentuan Harga Pasar Suatu Barang Mekanismenya, pada kondisi perubahan harga dari Pe ke P1, berarti harga terjadi kelebihan penawaran atau surplus. Penjual takut barangnya tidak laku maka penjual bersedia menurunkan harga sehingga dapat melemparkan surplus ini, dan Supply S Harga Pq 13dengan demikian harga akan turun menuju harga keseimbangan Pe. Interaksi antara penjual dan pembeli atau konsumen dengan produsen akan membuat harga kesepakatan kembali pada Pe. Begitupun penurunan harga pada P2 menyebabkan kelebihan permintaan excess demand. Hal ini menyebabkan terjadi kekurangan di pasar, dan harga akan naik kembali menuju Pe. Pembicaraan lebih detail mengenai faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam penawaran dan permintaan dibicarakan dalam pembahasan lanjutan. Penawaran barang berkait erat dengan produksi dan biaya yang dibahas dalam teori produksi Theory of Production dan teori biaya produksi Theory of Cost Production. Permintaan suatu barang terkait erat dengan konsumen dan akan dibicarakan mendalam dalam teori konsumsi atau permintaan konsumen Theory of Individual Consumer Demand. Latihan Soal 1. Misalkan permintaan dan penawaran telur pada berbagai tingkat harga di dalam suatu pasar adalah sebagai berikut Harga Rp 10 30 50 70 90 110 Penawaran 100 200 300 400 500 600 Permintaan 100 550 300 250 150 50 Tugas a. Berdasarkan pada data diatas, buatlah kurva permintaan dan penawarannya. Pada tingkat harga berapakah keseimbangan pasar tercapai dan berapakah jumlah barang yang diperjualbelikan ? b. Apakah yang berlaku excess supply atau demand pada harga Rp 35,00 ? c. Apakah yang berlaku excess supply atau demand pada harga Rp 95,00 ? d. Apabila pendapatan masyarakat bertambah, perubahan yang bagaimanakah yang anda ramalkan akan terjadi pada data diatas ? 2. Persamaan permintaan dan penawaran atas barang A adalah QD = 100 – 2P dan QS = 20 + 5P, dimana P adalah tingkat harga yang dinyatakan dalam ribuan. a. Berdasarkan persamaan permintaan dan penawaran diatas, buatlah suatu tabel yang terdiri atas variabel harga ribu rupiah, permintaan unit dan penawaran unit pada saat harga 2, 4, 6, 8, dan 10 ! b. Tentukan harga keseimbangan dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Apakah yang terjadi excess supply atau demand pada harga Rp dan pada harga Rp ? c. Gambarkan keadaan keseimbangan di pasar tersebut ! 3. Persamaan permintaan dan penawaran atas barang X adalah Qd = 100 – 2P dan Qs = 20 + 5P P = tingkat harga yang dinyatakan dalam ratusan rupiah. a. Berdasarkan persamaan tersebut, buat tabel permintaan dan penawaran saat harga 1, 2, 3, 4, dan 5. Tentukan tingkat harga dan jumlah barang pada kondisi ekuilibrium serta apa yang terjadi apabila kurva penawaran bergeser ke kiri sebagai akibat tingginya harga-harga input? b. Apabila diketahui rata-rata harga sebesar 10 dan jumlah produk sebesar 30, hitunglah elastisitas harga atas permintaan dan penawaran. 14KASUS 1 PERMINTAAN BERAS RUMAH TANGGA Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada konsumsi beras rumah tangga masyarakat Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Faktor tersebut antara lain harga beras, pendapatan rumah tangga, harga barang lain yang bersifat subtitusi atau komplementernya, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu atau isteri, tingkat pendidikan ibu dan tempat tinggal. Penelitian menggunakan metode analisis data Regresi Linear Berganda. Hasil analisis seperti tertera dalam tabel 1. Tabel 1. Analisis Regresi Linier Berganda Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Konsumsi Beras pada Rumah Tangga Variabel Bebas Satuan Koefisien Regresi Standar Error Sig 0,005 Tingkat Pendapatan 000 Rp/bulan 0,0156* 0,000 0,089 Harga Beras Rupiah -0,027** 0,000 0,047 Harga Jagung Rupiah -0,001 0,001 0,467 Jumlah Anggota Keluarga Jiwa 3,056** 0,683 0,000 Tingkat Pendidikan Tahun 0,234 0,429 0,589 Umur Tahun 0,121 0,096 0,214 Tempat Tinggal RT desa dan kota 7,270* 4,134 0,086 Konstanta -14,044 Adjusted R2 0,402 Sumber Karya Tulis Ilmiah an. Amelia ** berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95% * berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 90% Pada Tabel 1 dapat diketahui hasil analisis regresi linier berganda menghasilkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut Y = -14,044 + 0,0156 X1 - 0,027 X2– 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 + 7,270 D Persamaan untuk rumah tangga wilayah perkotaan Y = -6,774 + 0,0156 X1 - 0,027 X2– 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 Persamaan untuk rumah tangga wilayah pedesaan Y = -14,044 + 0,0156 X1 - 0,027 X2– 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien regresi dari masing-masing faktor yang mempengaruhi konsumsi beras di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Kesimpulan dari analisis fungsi permintaan beras pada rumah tangga secara significant dipengaruhi oleh pendapatan RT, harga beras, jumlah anggota keluarga dan tempat tinggal. Adapun harga jagung, umur dan tingkat pendidikan ibu rumah tangga tidak berpengaruh nyata. 15Mendasarkan pada arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas jumlah permintaan dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Nilai koefisien regresi 0,0156 pada X1 menunjukkan pengaruh positif pendapatan terhadap jumlah konsumsi beras rumah tangga. Apabila pendapatan meningkat akan meningkatkan jumlah konsumsi beras rumah tangga. Hal ini memberikan arti bahwa beras masih merupakan barang normal, dimana apabila pendapatan RT meningkat akan meningkatkan konsumsi beras. Apabila rata-rata pendapatan Rp. 2 500 000,- dan konsumsi beras sebesar 58 kg, maka elastisitas pendapatan sebesar x 2500000/58 = 2. Nilai koefisien pada X2 menunjukkan pengaruh harga beras terhadap konsumsi beras RT adalah negatif, artinya kalau harga naik maka konsumsi beras RT menurun. Apabila harga beras saat itu Rp. 6000,- dan rata-rata konsumsi RT sebesar 58 kg, maka nilai elastisitas permintaan adalah sebesar x 6000/58 = Elastisitas permintaan beras sebesar menunjukkan permintaan beras adalah elastic. 3. Nilai koefisien regresi sebesar – 0,001 pada X3 menujukkan pengaruh harga jagung terhadap permintaan beras adalah negatif. Artinya kalau harga jagung meningkat maka permintaan beras menjadi turun. Apabila diketahui harga jagung sebesar Rp. 3600,- maka elastisitas silang jagung dengan beras sebesar x 3600/58 = Elastisitas silang antara jagung dengan beras bernilai menunjukkan bahwa hubungan antara komoditas jagung dengan beras bersifat komplementer. Kotak 1 Teori Permintaan dan Kurva Permintaan serta Penawaran PERMINTAAN Beberapa Penentu Permintaan 1. Harga barang. 2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut. 3. Pendapatan RT dan pendapatan rata-rata masyarakat. 4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat. 5. Cita rasa masyarakat. 6. Jumlah penduduk. 7. Ramalan keadaan di masa datang. Hukum Permintaan Harga dan permintaan bahwa makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Pengaruh Faktor Lain Selain Harga Terhadap Permintaan 1. Harga barang lain Hubungan antara sesuatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang lainnya dapat dibedakan kepada tiga 3 golongan, yaitu lain itu merupakan pengganti lain itu merupakan pelengkap barang tidak mempunyai kaitan sama sekali Pengganti Sesuatu barang dinamakan barang pengganti kepada barang lain apabila ia dapat menggantikan fungsi barang lain tersebut. Kopi dan teh adalah barang 14. Permintaan elastis elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya. 5. Permintaan elastis sempurna elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500. Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah atau pada harga rata-rata yang diterima pasar. Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama. Elastisitas harga hanyalah merupakan sifat dari kurva permintaan saja. Elastisitas tersebut tidak menentukan bentuk kurva. Elastisitas harga permintaan ditentukan oleh banyak faktor. Beberapa hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan Pertama, semakin banyak barang pengganti subtitusi bagi produk tersebut, semakin elastis permintaannya. Kedua, semakin banyak macam penggunaan produk semakin elastis permintaan akan produk tersebut. Ketiga, produk yang mengambil bagian besar dari pendapatan konsumen sering memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan produk yang hanya mengambil bagian pendapatan yang relatif kecil. Sebagai contohnya permintaan mobil bersifat lebih elastis dari pada permintaan beras. Melalui grafik dapat dijelaskan bahwa apabila harga mendekati ujung atas kurva permintaan, kemungkinan permintaan lebih elastis daripada jika harga mendekati ujung bawah kurva permintaan. Contoh Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun dari 10 batang menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai berikut Koefisien sebesar 2,32 menunjukkan bahwa kenaikan harga sebesar 1 persen akan menimbulkan penurunan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas permintaan memiliki hubungan negatif arahnya berbalikan, yaitu ketika harga naik permintaan akan turun, begitu sebaliknya. 2Ada beberapa jenis elastisitas permintaan, diantaranya elastisitas pendapatan atas permintaan income elasticity od demand dan elastisitas silang atas permintaan cross elasticity. Elastisitas pendapatan didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam jumlah yang diminta dibagi dengan persentase perubahan dalam pendapatn konsumen. Dalam hal ini jumlah yang diminta sebagai variabel tak bebas, dan pendapatan sebagai variabel bebas sedangkan harga dalam kondisi ceteris paribus atau keadaaannya tetap. Elastisitas pendapatan atas permintaan dirumuskan Elastisitas pendapatan atas permintaan ini dapat menjelaskan sifat suatu barang. Jika angka elastisitas positif, maka barangnya adalah normal yaitu permintaannya naik dengan kenaikan pendapatan konsumen. Sebagai contohnya perabot rumah, beras dan lain-lain. Jika elastisitas pendapatan negatif, maka menunjukkan sifat barang inferior yaitu permintaannya turun dengan adanya kenaikan pendapatan konsumen. Sebagai contohnya gaplek, konsumen akan menggantikan konsumsi gaplek dengan beras misalnya apabila pendapatan konsumen naik. Sedangkan apabila nilai elastisitas sama dengan satu menunjukkan sifat barang tersebut barang netral yang tidak berubah jumlah konsumsinya walaupun pendapatan konsumen meningkat. Sebagai contohnya adalah komoditas garam, bahwa konsumen tidak akan meningkatkan atau menurunkan permintaan garam apabila pendapatan berubah. Apabila eI>1 maka elastisitas pendapatan dikatakan tinggi, umumnya untuk konsumsi barang mewah, sedangkan jika eI0, menunjukkan kedua barang adalah barang pengganti subtitusi. Contoh kenaikan harga kopi barang Y menyebabkan turunnya jumlah permintaan susu barang X. Jika eX,YQd1 yang berarti terjadi kelebihan penawaran excess supply. Hal ini menjadikan pasar tidak dalam keadaan bersih clear.Apabila dibiarkan tanpa campurtangan pemerintah, maka secara otomatis mekanisme pasar akan melakukan penyesuaian guna menyetabilkan kembali pada harga keseimbangan. Gambar 5. Penentuan Harga Pasar Suatu Barang Mekanismenya, pada kondisi perubahan harga dari Pe ke P1, berarti harga terjadi kelebihan penawaran atau surplus. Penjual takut barangnya tidak laku maka penjual bersedia menurunkan harga sehingga dapat melemparkan surplus ini, dan Supply S Harga Pq 4dengan demikian harga akan turun menuju harga keseimbangan Pe. Interaksi antara penjual dan pembeli atau konsumen dengan produsen akan membuat harga kesepakatan kembali pada Pe. Begitupun penurunan harga pada P2 menyebabkan kelebihan permintaan excess demand. Hal ini menyebabkan terjadi kekurangan di pasar, dan harga akan naik kembali menuju Pe. Pembicaraan lebih detail mengenai faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam penawaran dan permintaan dibicarakan dalam pembahasan lanjutan. Penawaran barang berkait erat dengan produksi dan biaya yang dibahas dalam teori produksi Theory of Production dan teori biaya produksi Theory of Cost Production. Permintaan suatu barang terkait erat dengan konsumen dan akan dibicarakan mendalam dalam teori konsumsi atau permintaan konsumen Theory of Individual Consumer Demand. Latihan Soal 1. Misalkan permintaan dan penawaran telur pada berbagai tingkat harga di dalam suatu pasar adalah sebagai berikut Harga Rp 10 30 50 70 90 110 Penawaran 100 200 300 400 500 600 Permintaan 100 550 300 250 150 50 Tugas a. Berdasarkan pada data diatas, buatlah kurva permintaan dan penawarannya. Pada tingkat harga berapakah keseimbangan pasar tercapai dan berapakah jumlah barang yang diperjualbelikan ? b. Apakah yang berlaku excess supply atau demand pada harga Rp 35,00 ? c. Apakah yang berlaku excess supply atau demand pada harga Rp 95,00 ? d. Apabila pendapatan masyarakat bertambah, perubahan yang bagaimanakah yang anda ramalkan akan terjadi pada data diatas ? 2. Persamaan permintaan dan penawaran atas barang A adalah QD = 100 – 2P dan QS = 20 + 5P, dimana P adalah tingkat harga yang dinyatakan dalam ribuan. a. Berdasarkan persamaan permintaan dan penawaran diatas, buatlah suatu tabel yang terdiri atas variabel harga ribu rupiah, permintaan unit dan penawaran unit pada saat harga 2, 4, 6, 8, dan 10 ! b. Tentukan harga keseimbangan dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Apakah yang terjadi excess supply atau demand pada harga Rp dan pada harga Rp ? c. Gambarkan keadaan keseimbangan di pasar tersebut ! 3. Persamaan permintaan dan penawaran atas barang X adalah Qd = 100 – 2P dan Qs = 20 + 5P P = tingkat harga yang dinyatakan dalam ratusan rupiah. a. Berdasarkan persamaan tersebut, buat tabel permintaan dan penawaran saat harga 1, 2, 3, 4, dan 5. Tentukan tingkat harga dan jumlah barang pada kondisi ekuilibrium serta apa yang terjadi apabila kurva penawaran bergeser ke kiri sebagai akibat tingginya harga-harga input? b. Apabila diketahui rata-rata harga sebesar 10 dan jumlah produk sebesar 30, hitunglah elastisitas harga atas permintaan dan penawaran. 5KASUS 1 PERMINTAAN BERAS RUMAH TANGGA Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada konsumsi beras rumah tangga masyarakat Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Faktor tersebut antara lain harga beras, pendapatan rumah tangga, harga barang lain yang bersifat subtitusi atau komplementernya, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu atau isteri, tingkat pendidikan ibu dan tempat tinggal. Penelitian menggunakan metode analisis data Regresi Linear Berganda. Hasil analisis seperti tertera dalam tabel 1. Tabel 1. Analisis Regresi Linier Berganda Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Konsumsi Beras pada Rumah Tangga Variabel Bebas Satuan Koefisien Regresi Standar Error Sig 0,005 Tingkat Pendapatan 000 Rp/bulan 0,0156* 0,000 0,089 Harga Beras Rupiah -0,027** 0,000 0,047 Harga Jagung Rupiah -0,001 0,001 0,467 Jumlah Anggota Keluarga Jiwa 3,056** 0,683 0,000 Tingkat Pendidikan Tahun 0,234 0,429 0,589 Umur Tahun 0,121 0,096 0,214 Tempat Tinggal RT desa dan kota 7,270* 4,134 0,086 Konstanta -14,044 Adjusted R2 0,402 Sumber Karya Tulis Ilmiah an. Amelia ** berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95% * berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 90% Pada Tabel 1 dapat diketahui hasil analisis regresi linier berganda menghasilkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut Y = -14,044 + 0,0156 X1 - 0,027 X2 – 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 + 7,270 D Persamaan untuk rumah tangga wilayah perkotaan Y = -6,774 + 0,0156 X1 - 0,027 X2 – 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 Persamaan untuk rumah tangga wilayah pedesaan Y = -14,044 + 0,0156 X1 - 0,027 X2 – 0,001 X3 + 3,056 X4 + 0,234 X5 + 0,121 X6 Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien regresi dari masing-masing faktor yang mempengaruhi konsumsi beras di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Kesimpulan dari analisis fungsi permintaan beras pada rumah tangga secara significant dipengaruhi oleh pendapatan RT, harga beras, jumlah anggota keluarga dan tempat tinggal. Adapun harga jagung, umur dan tingkat pendidikan ibu rumah tangga tidak berpengaruh nyata. 6Mendasarkan pada arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas jumlah permintaan dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Nilai koefisien regresi 0,0156 pada X1 menunjukkan pengaruh positif pendapatan terhadap jumlah konsumsi beras rumah tangga. Apabila pendapatan meningkat akan meningkatkan jumlah konsumsi beras rumah tangga. Hal ini memberikan arti bahwa beras masih merupakan barang normal, dimana apabila pendapatan RT meningkat akan meningkatkan konsumsi beras. Apabila rata-rata pendapatan Rp. 2 500 000,- dan konsumsi beras sebesar 58 kg, maka elastisitas pendapatan sebesar x 2500000/58 = 2. Nilai koefisien pada X2 menunjukkan pengaruh harga beras terhadap konsumsi beras RT adalah negatif, artinya kalau harga naik maka konsumsi beras RT menurun. Apabila harga beras saat itu Rp. 6000,- dan rata-rata konsumsi RT sebesar 58 kg, maka nilai elastisitas permintaan adalah sebesar x 6000/58 = Elastisitas permintaan beras sebesar menunjukkan permintaan beras adalah elastic. 3. Nilai koefisien regresi sebesar – 0,001 pada X3 menujukkan pengaruh harga jagung terhadap permintaan beras adalah negatif. Artinya kalau harga jagung meningkat maka permintaan beras menjadi turun. Apabila diketahui harga jagung sebesar Rp. 3600,- maka elastisitas silang jagung dengan beras sebesar x 3600/58 = Elastisitas silang antara jagung dengan beras bernilai menunjukkan bahwa hubungan antara komoditas jagung dengan beras bersifat komplementer. Kotak 1 Teori Permintaan dan Kurva Permintaan serta Penawaran PERMINTAAN Beberapa Penentu Permintaan 1. Harga barang. 2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut. 3. Pendapatan RT dan pendapatan rata-rata masyarakat. 4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat. 5. Cita rasa masyarakat. 6. Jumlah penduduk. 7. Ramalan keadaan di masa datang. Hukum Permintaan Harga dan permintaan bahwa makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Pengaruh Faktor Lain Selain Harga Terhadap Permintaan 1. Harga barang lain Hubungan antara sesuatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang lainnya dapat dibedakan kepada tiga 3 golongan, yaitu lain itu merupakan pengganti lain itu merupakan pelengkap barang tidak mempunyai kaitan sama sekali Pengganti Sesuatu barang dinamakan barang pengganti kepada barang lain apabila ia dapat menggantikan fungsi barang lain tersebut. Kopi dan teh adalah barang