Siratal-Sayyid Ahmad al-Badawi wa-huwa al-kitab al-musamma bi-al-Nasihah al-Alawiyah fi bayan husn tariqat al-Sadah al-Ahmadiyah by Ali ibn Ibrahim Nur al-Din al-Halabi, ʻAlī ibn Ibrāhīm Nūr al-Dīn al-Ḥalabī, 1997, al-Maktabah al-Azhariyah lil-Turath edition, Unknown Binding in Arabic
Pada abad ke-13, semua muslim bermazhab sunni di Maroko menghormatinya sebagai waliyullah saat kepemimpinan dinasti Muwahhidun. Beliau adalah Sayyid Ahmad Al-Badawi, seorang wali Qutub dan pendiri tarikat Badawiyyah. Beliau berasal dari Kota Fes dan akhirnya menetap dan wafat di Tanta, Mesir pada tahun 1236. Dalam Kitab Al-Hakim yang disusun Syeikh Ibnu 'Athoillah As-Sakandariy, Sayyid Ahmad Al-Badawi memberikan nasihat indah kepada salah seorang muridnya."Wahai Abdul Ali, berhati-hatilah kepada cinta dunia, sebab itu bibit segala dosa dan dapat merusak amal saleh. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW 'hubbud dunia ra'su kulli khathi'ah' cinta pada dunia itu sumber segala kejahatan. Sedang Allah Ta'ala berfirman 'innallaha ma'alladzinat taqau walladzina hum muhsinun sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang bertakwa, dan orang-orang yang berbuat kebaikan," kata Sayyid Ahmad boleh mempunyai kekayaan di dunia ini, tetapi Rasulullah SAW melarang jangan cinta dunia. Seperti Nabi Sulaiman AS dan para sahabat yang kaya, kita harus menundukkan dunia, dunia tidak boleh diletakkan dalam Sayyid Ahmad Al-Badawi melanjutkan nasihatnya"Wahai Abdul Ali! Kasihanilah anak yatim dan berikan pakaian pada orang yang tidak berpakaian. Berilah makan pada orang yang lapar, dan hormatilah tamu dan orang dalam perantauan, semoga dengan begitu kamu diterima oleh Allah. Dan perbanyaklah dzikir, jangan sampai termasuk golongan yang lalai di sisi ketahuilah bahwa satu rakaat di waktu malam lebih baik dari seribu rakaat di waktu siang, dan jangan mengejek/merendahkan orang yang tertimpa musibah. Dan jangan berkata ghibah atau namimah membicarakan aib seseorang atau mengadu domba seseorang dengna yang lain.Dan jangan membalas mengganggu orang yang telah mengganggumu. Dan maafkan orang yang menganiayamu. Dan berilah pada orang yang kikir padamu. Dan berlaku baik pada orang yang jahat padamu. Dan sebaik-baik moral budi pekerti seseorang ialah yang sempurna tidak berilmu, maka tidak berharga di dunia dan akhirat. Siapa yang tidak sabar, tidak berguna ilmunya. Siapa yang tidak dermawan, tidak mendapat keuntungan dari kekayaannya. Barangsiapa tidak sayang kepada sesama manusia, tidak mendapat hak syafaat di sisi Allah. Barangsiapa yang tidak bertakwa, tidak berharga di sisi Allah. Dan barangsiapa yang tidak memiliki sifat-sifat ini, tidak mendapat tempat di surga. Berzikirlah kepada Allah dengan hati yang khusyu' dan waspadalah terhadap sesuatu yang melalaikan, sebab lalai itu menyebabkan hati beku. Dan serahkan dirimu pada Allah, dan relakan hatimu menerima musibah, ujian sebagaimana kegembiraanmu ketika menerima nikmat dan tundukkan hawa nafsu dengan meninggalkan syahwat". Demikian nasihat indah Waliyullah Sayyid Ahmad Al-Badawi kepada muridnya. Mudah-mudahan kita bisa mengambil manfaat dan hikmahnya. Allahu A'lam.rhsHautaaminenAhmad al-Badawi ( moskeija vuonna Tanta) Uskonnot: Islam, sunnismi, sufismi. muokkaa - muokkaa koodia - muokkaa Wikidataa. Ahmed al-Badawi tai al-Said al-Badawi tai joskus jopa Shaykh-Badawi in Sunni harjoitellaan kultti pyhimysten, on marokkolainen Sunni mystikko XIII th luvun, perustaja kuuliaisuuden badaouite ja suufilaisuuden.Vous naviguez sur le site de Radio-CanadaAide à la navigationDébut du contenu principal
Seorangyang benar-benar menjadi wali Allah dalam syariat ada 12 tanda-tandanya.Marilahkita simak kitab Iqtidha' as-Sirath al-Mustaqim karya seorang filosof mujassim Ahmad ibn Taimiyah (meninggal tahun 728 hijriah) cet. Darul Fikr Lebanon th.1421 H. Pada hal.269 Ibnu Taimiyah berkata, "Adapun mengagungkan maulid dan menjadikannya acara rutinan, segolongan orang terkadang melakukannya. Aḥmadal-Badawī (Arabic: أحمد البدوى IPA: [ˈæħmæd elˈbædæwi]), also known as Al-Sayyid al-Badawī (السيد البدوى, [esˈsæjjed-, elˈsæjjed-]), or as al-Badawī ( The Bedouin ) for short, or reverentially as Shaykh al-Badawī by all those Sunni Muslims who venerate saints, was a 13th-century Arab Bedouin Sunni Muslim mystic who became famous as the founder of AlTahtawi (1801-1873 M) Rifa'ah Badawi Rafi' al-Tahtawi adalah salah satu seorang pembaharu dalam dunia islam. Ia lahir pada tahun 1801 M di Tahta dan meninggal tahun 1873 M di Mesir. Sayyid Ahmad Khan menyadari bahwa kerjasama yang baik antara Inggris dan Islam sebagaimana diharapkan baru dapat terwujud kalau antara keduanya tidak ada Note Citations are based on reference standards. However, formatting rules can vary widely between applications and fields of interest or study. The specific requirements or preferences of your reviewing publisher, classroom teacher, institution or organization should be applied. .